Perjuangan belum selesai dan masih butuh waktu yang cukup panjang. Menteri Kesehatan yang baru dilantik, Budi Gunadi Sadikin jelas mengatakan bahwa proses Vaksinasi tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat. Ia memperkirakan, sekurang-kurangnya butuh 3,5 tahun untuk vaksinasi semuanya.
Perkiraan waktu tersebut berdasarkan kalkulasi banyaknya penduduk yang akan menjadi sasaran vaksinasi. Ditambah lagi sesuai dengan standar WHO, nantinya setiap penduduk akan dilakukan dua kali penyuntikan.
Proses vaksinasi memang takkan semudah yang bisa dibayangkan. Pasti akan selalu ada kendala-kendala di lapangan. Belum lagi, jika mencermati kebisingan di media sosial, sepertinya ada yang sedang coba memunculkan "gerakan" tidak mau divaksin. Berbagai tudingan sudah terus dimunculkan. Mulai dari persoalan kehalalan, kemanjuran, efek samping dan sebagainya.Â
Pernyataan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu yang telah menyatakan dirinya siap menjadi orang pertama diberi vaksin, seolah masih belum cukup memberi keyakinan bagi sebagian orang.
Kesadaran diri
Dengan menyadari bahwa "perang" melawan pandemi ini masih panjang, seharusnya menimbulkan kesadaran dalam diri. Persoalan pandemi takkan bisa selesai hanya lewat upaya pemerintah melalui vaksinasi.
Sekali lagi ditegaskan bahwa vaksinasi hanyalah salah satu upaya yang bisa dilakukan. Kerja sama dan dukungan dari seluruh warga tetap sangat dibutuhkan. Kesadaran tinggi untuk selalu mematuhi anjuran protokol kesehatan masih relevan dilakukan. Jangan kendor sedikit pun.
Bila diibaratkan, vaksinasi adalah upaya dari hilir yang bisa difasilitasi langsung oleh pemerintah. Sementara dari hulunya, merupakan peran dan tanggung jawab dari kita selaku warga untuk berkontribusi nyata mencegah potensi penyebaran virus.Â
Sama-sama berikhtiar agar tidak tertular atau menulari. Kesadaran akan tanggung jawab bersama bisa menjadi harapan agar kita segera melewati cobaan berat ini.
Tak usah terlalu pusing apalagi larut dengan berbagai tudingan miring mengenai penanganan virus ini. Misalnya terkait teori konspirasi yang mengatakan bahwa virus ini sengaja diciptakan oleh pihak-pihak tertentu dan dijadikan lahan bisnis lewat vaksinasi yang bisa memperkaya sekelompok orang.
Ini bukan waktu yang tepat untuk berandai-andai apalagi berusaha merangkai cerita-cerita yang masih berdasarkan asumsi dan "cocokologi" belaka. Pandemi Covid-19 adalah fakta dan nyata. Jutaan jiwa penduduk dunia yang sudah meninggal dunia akibat virus ini juga jelas nyata dan bukan rekayasa angka-angka.