Presiden Jokowi mengumumkan vaksinasi Covid-19 akan segera dilakukan dalam waktu dekat, diperkirakan sekitar pertengahan bulan ini. Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah memesan ratusan juta dosis vaksin yang siap disuntikkan ke seluruh warga.
Pemerintah mengupayakan pengadaan vaksin dari 5 jalur. Empat produsen dari bilateral, yakni Sinovac dari Cina, Novavac dari Kanada-Amerika, Pfizer dari Jerman-Amerika, AstraZenaca dari Swiss-Inggris dan satu berasal dari multilateral yakni COVAX/GAVI dari aliansi vaksin GAVI dengan didukung WHI dan CEPI.
Untuk tahap awal, sebanyak 3 juta vaksin Sinovac dikabarkan telah tiba di Indonesia. Vaksin yang didatangkan dari Cina ini telah masuk ke Indonesia secara bertahap. Pada 6 Desember lalu telah tiba 1,2 juta dosis dan dilanjutkan pada Kamis (31/12) lalu sebanyak 1,8 juta dosis.
Menurut Jokowi, vaksinasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menghentikan pandemi Covid-19. Jokowi menambahkan, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis kesehatan dan perekonomian dunia di 215 negara. Total kasus positif Covid-19 dunia sudah mencapai 82 juta orang dan 1,8 juta diantaranya meninggal dunia.
Indonesia juga mengalami hal yang sama. Sudah banyak warga yang menjadi korban. Tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan menghadapi virus ini pun berguguran. Data menunjukkan, sebanyak 523 tenaga kesehatan kita telah meninggal dunia dalam upaya menangani pandemi Covid-19. Sangat mengerikan. Â Â
Belum selesai
Vaksin memang menjadi salah satu harapan terbesar negara-negara di dunia termasuk di Indonesia untuk segera keluar dari kemelut masalah akibat pandemi Covid-19 ini. Tak bisa dimungkiri, dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat virus ini terasa sangat nyata. Banyak jiwa sudah melayang, banyak pula yang hidupnya kini kian terancam karena kehilangan pekerjaan.
Pengumuman Jokowi mengenai jadwal vaksinasi yang akan segera dilakukan tentu saja merupakan kabar baik dan patut direspon secara positif. Ada secercah harapan untuk menghadapi masalah nan pelik ini.
Bagaimanapun, kita pasti sudah muak bahkan jenuh menghadapi dampak-dampak buruk yang dihasilkan pandemi saat ini. Aktivitas keseharian kita sangat terganggu. Kita terpaksa harus beradaptasi dengan kondisi hidup baru (new normal) yang jelas-jelas jauh dari rasa nyaman.
Meskipun tentu saja harus diingatkan bahwa kita jangan terlalu euforia. Ingatlah bahwa vaksinasi "hanya" salah satu cara alias bukan satu-satunya solusi paling jitu melawan pandemi.Â
Belum ada juga contoh apalagi jaminan bahwa vaksinasi benar-benar ampuh untuk melindungi tubuh kita secara sempurna dari penyebaran virus Corona. Sederhananya, vaksinasi tak patut dimaknai sebagai deklarasi kemenangan mengalahkan pandemi.