Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kala Bioskop Dibuka, Gunakan Kearifan Kita

2 September 2020   13:49 Diperbarui: 2 September 2020   13:52 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katakanlah benar bahwa nonton di bioskop bisa meningkatkan imun, tapi jangan lupa bahwa disana juga mengandung potensi besar kita bisa terpapar virus. Dalih sudah disiapkannya aturan protokol kesehatan di gedung bioskop, jelas bukan jaminan bahwa virus tidak akan menyebar.

Kita semakin kuatir bila mencermati perilaku kebanyakan orang yang saat ini seakan sudah bosan mengikuti anjuran mematuhi protokol kesehatan dan cenderung mengabaikannya. Contoh terkecilnya adalah penggunaan masker.

Selanjutnya, katakanlah wacana membuka bioskop bertujuan agar kegiatan ekonomi bisa berjalan lagi, ini pun patut dikritisi lebih dalam lagi. Pemerintah, Bank Indonesia dan para analis ekonomi kompak mengatakan, Indonesia sudah hampir pasti akan mengalami resesi. Menkopolhukkam, Mahfud MD bahkan sampai berani menyebut angka 99,99 persen kemungkinannya.

Tak lupa, pemerintah juga terus menebar optimisme dan sentimen positif di publik. Bahwa resesi bukanlah akhir dari segalanya. Banyak negara bahkan negara maju sekalipun yang sudah terlebih dulu mengalaminya. Yang pasti, kita pasti bisa pulih. Sebagaimana pengalaman-pengalaman saat resesi sebelumnya misalnya tahun 1998 dan 2008.

Pertanyaannya, bila resesi adalah keniscayaan yang harus dihadapi dan kita masih punya segudang optimisme. Mengapa harus memaksakan diri membuka bioskop yang berpotensi membuat jumlah orang tertular virus kian banyak dan berarti masa-masa sulit ini akan bertambah panjang? Mengapa tidak mau bersabar sedikit lagi, minimal menunggu vaksin ditemukan?  

Saya kuatir, wacana membuka bioskop sepertinya memang sudah tidak bisa dibendung lagi. Bila sudah demikian, sepertinya sekarang sudah tinggal bergantung pada kearifan pribadi masing-masing.

Bila anda adalah golongan penakut (seperti saya) yang merasa tidak terlalu yakin bisa menjaga diri sendiri dari potensi tertular virus, maka menahan diri untuk tidak ke bioskop adalah jalan terbaik. Percayalah, cepat atau lambat masa-masa sulit ini akan berakhir. Tunggu saja. Ingin tetap menonton film-film berkualitas, manfaatkan saja kemudahan teknologi saat ini. Sudah banyak platform yang menyediakannya.   

Namun bila anda merasa punya imunitas tubuh yang baik dan sangat optimis bisa menjaga diri agar terhindar dari virus dan memang sudah benar-benar ingin nonton film di bioskop, silahkan saja. Tetaplah waspada dan patuhilah protokol kesehatan. Itu saja.  

***

Jambi, 2 September 2020     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun