Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Tri Indonesia untuk Generasi Muda yang Berdaya

14 Juli 2020   21:59 Diperbarui: 14 Juli 2020   21:51 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaringan 3 Indonesia (Sumber: tri.co,id)

"Ah,,,sudah bekerja kok masih pakai kartu internetnya mahasiswa?" Seperti itu protes bernada ejekan yang sering saya dapatkan dari teman kantor saat mereka tahu saya masih menggunakan kartu Tri sebagai provider kebutuhan internet sehari-hari.

Ejekan itu semakin menjadi-jadi apalagi ketika kami sedang berkunjung ke satu daerah melaksanakan tugas kantor yang kebetulan di tempat itu jaringan Tri belum ada atau tidak terlalu stabil.

Ihwal Tri sampai disebut kartu internet mahasiswa, saya kira siapapun tahu bahwa itu karena harganya yang sangat murah. Bukan hanya kartu perdana tetapi juga isi ulang voucher internetnya. Hanya dengan mengeluarkan uang beberapa ribu rupiah, kita sudah bisa mendapatkannya.

Meskipun istilah "kartu internet mahasiswa" sering dimaknai secara negatif, tapi bila dilihat dari sisi yang lain sebenarnya ada sisi positifnya. Apalagi bila ditelusuri sejarahnya, Tri sudah hadir di Indonesia sejak 2007 dan bertumbuh menjadi digital lifestyle provider. Fakta menariknya, 90% pelanggan Tri adalah anak muda pengguna smartphone dengan gaya hidup digital yang tinggi. Dengan demikian, Tri memang sudah "ditakdirkan" akrab bahkan sangat dekat dengan generasi anak-anak muda Indonesia.

Menurut saya, pada sisi ini Tri Indonesia justru memainkan peran strategis menjadi sarana bagi generasi muda agar lebih bisa berkarya dan lebih berdaya.

Berbagai inovasi sudah, masih dan tentunya akan terus dilakukan. Ribuan desa dan kelurahan yang tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, Bali dan Lombok sudah berhasil di jangkau. Apakah akan berhenti sampai disini? Tentu tidak. Masyarakat khususnya generasi muda dimanapun berada harus terus dijangkau sehingga melek dengan penggunaan internet. Itulah mimpi internet tanpa batas. 

Tri alasan 

Pada halaman beranda web resminya (www.tri.co.id), sudah disebutkan ada 3 alasan mengapa harus memilih Tri Indonesia. Saya bisa menambahkan, alasan ini pula yang seharusnya membuat generasi muda kita akan lebih optimis dalam menatap dan menghadapi masa depan.     

Pertama, Jaringan 3 Indonesia sudah berhasil menjangkau 200 juta penduduk di Indonesia. Wow, luar biasa bukan? Tri Indonesia sudah beroperasi di 313 kabupaten dan mencakup sekitar 200 juta populasi penduduk di lebih dari 3.000 kecamatan dan 33 ribu lebih desa/kelurahan. Tri Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperluas cakupannya khususnya di wilayah Indonesia Timur.

Komitmen menghadirkan internet tanpa batas di seluruh wilayah nusantara merupakan dukungan nyata perwujudan keadilan dan pemerataan pembangunan khususnya dalam hal akses internet.

Di era kemajuan zaman dan teknologi informasi saat ini, tidak bisa dimungkiri bahwa akses internet menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat agar tidak ketinggalan informasi dunia luar. Lancarnya arus informasi dan komunikasi akan mengalahkan sekat-sekat jarak, ruang, dan waktu.

Di masa-masa pandemi saat ini ketika gerak dan aktivitas kita semakin terbatas, tentu tidak akan terlalu menjadi masalah bila arus informasi yang bisa kita akses setiap harinya tetap lancar. Pembatasan aktivitas di luar rumah, seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengurangi produktivitas kita.

Beberapa pebisnis bahkan mengklaim produktivitas mereka justru kian bertambah sejak diberlakukannya #workfromhome. Bagaimana bisa? Ya, mereka mengaku tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu di jalan bermacet-macet ria saat menuju kantor. Rapat-rapat di kantor juga berganti menjadi rapat online dengan menggunakan aplikasi gratis yang lebih efisien. Masing-masing juga belajar berkomitmen dan hadir tepat waktu bahkan beberapa menit sebelum acara dimulai di "ruang rapat virtual" agar diizinkan masuk dan tidak ketinggalan informasi.

Sebagai seorang birokrat, saya juga merasakan langsung perbedaannya. Bila sebelumnya, penyelenggaraan rapat harus mengeluarkan sumber daya yang tidak sedikit, menurut saya kini jauh lebih praktis dan simpel. Masing-masing dituntut lebih mandiri mempersiapkan peralatan dan perlengkapannya (alat komunikasi, koneksi internet, dsb).       

Begitu juga untuk generasi muda. Dengan adanya koneksi internet yang lancar, tentu menjadi peluang emas untuk menghasilkan karya entah dimanapun berada. Ingin belajar apa saja dan memiliki keterampilan apa pun yang sesuai minat, bisa dicari dan dipelajari lewat media internet. Persoalannya, mau atau tidak.

Kedua, Tri memberikan pengalaman gaming yang seru. Ini lebih menarik lagi. Bermain games sebenarnya bisa dikatakan tidak mengenal batasan umur. Belia, muda, bahkan orang tua rasa-rasanya semua pasti suka.

Untuk pengalaman bermain games yang luar biasa bagi pengguna 3 Indonesia, Tri Indonesia telah mengimplementasikan Core Network Function Virtualization pada Cloud Computing yang mendesentralisasi pemrosesan data di jaringan Tri.

Selain itu, Tri Indonesia juga memiliki kerja sama yang erat dengan mitra menyediakan Content Distribution Networks di seluruh jaringan sehingga para pengguna bisa menikmati pengalaman gaming dengan kecepatan unduh dan respond yang lebih cepat (low latency/ping).

Pada perkembangannya saat ini, games online tidak lagi sebatas ajang bersenang-senang, membuang waktu. Sudah ada kejuaraan, kompetisi yang digelar. Kita ingat, saat perhelatan Asian Games 2018 lalu, bahkan sudah digelar kompetisi esport (electronic sport) meski baru tahap demonstrasi.

Saat ini beberapa generasi muda bahkan menjadikan esport sebagai karier dan sumber penghasilan. Mereka terkenal karena keberhasilannya menjuarai berbagai turnamen. Secara otomatis, mereka juga mendapatkan penghasilan yang lumayan besar.                         

Ketiga, Tri menyajikan inovasi berupa jaringan 4,5G Pro yang lebih luas dan lebih kuat. Tujuannya tentu saja untuk menjamin kenyamanan dan kepuasan pengguna berselancar menggunakan internet. Layanan ini bisa dinikmati dengan membeli produk perdana AlwaysOn.   

Untuk mengantisipasi pertumbuhan data, Tri Indonesia memang telah membangun jaringan optik (fiberisasi) untuk meningkatkan konektivitas antar kota dengan topologi jaringan "ring" untuk kota-kota besar.

Pembangunan jaringan optik (fiberisasi) secara besar-besaran juga sedang dilakukan untuk meningkatkan kestabilan jaringan 3 dengan menggunakan peralatan dan teknologi terbaru yang kompatibel dengan teknologi terkini 5G New Radio.

Muda berdaya bersama Tri

Saat ini ketersediaan koneksi internet sudah menjadi kebutuhan yang sangat umum. Terlebih lagi bagi generasi muda. Gaya hidup digital saat ini menjadikan internet seakan sudah berubah menjadi kebutuhan primer. Cukup aneh bila saat ini masih ada anak muda yang sama sekali tidak pernah menggunakan internet.

Paling awam tentu saja penggunaan smartphone yang lagi-lagi membutuhkan koneksi internet. Saat ini siapapun bisa mengakses informasi di berbagai belahan dunia hanya dalam waktu singkat. Ruang jarak dan waktu sepertinya sudah tidak menjadi kendala lagi. Koneksi internet mampu #KalahkanJarak.      

Munculnya pandemi yang melanda hampir seluruh negara di dunia benar-benar kejadian yang mengagetkan dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Banyak perubahan yang mau tak mau harus terjadi. Tatanan-tatanan yang sudah ada serta mapan mengalami disrupsi, mau tak mau harus siap memasuki era "new normal".

Pertanyaannya, bagaimana generasi muda menyikapi dan menyambut era baru ini? Masihkah bisa optimis sementara ruang publik sampai saat ini masih dipenuhi dengan nada-nada pesimis? Entah karena penambahan jumlah positif terjangkit virus terus naik signifikan, vaksin yang belum ditemukan, hingga dampak ekonomi yang ditandai dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK), perlambatan ekonomi dan sebagainya.

Haruskah generasi muda kita hanya berdiam diri, berpangku tangan, menyerah, meratapi nasib serta larut dalam kondisi-kondisi yang terjadi saat ini?

Saya selalu terkesan setiap kali mendengarkan pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh seorang akademisi sekaligus pendiri Rumah Perubahan, Rhenald Kasali. Sebagaimana tertuang dalam buku-buku best seller yang dihasilkannya, Rhenald selalu memandang setiap peristiwa perubahan secara positif dan menganggapnya sebagai sesuatu hal yang normal/wajar.

Alih-alih larut dalam perdebatan pro-kontra yang kadang tak jelas dimana pangkal dan ujungnya, ia lebih senang membuka cakrawala berfikir publik untuk memandang satu peristiwa dari sisi yang berbeda. Ia senang memotivasi kaum muda untuk sigap beradaptasi dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan.

Pada salah satu sesi wawancara, ia mengatakan generasi muda harus memiliki mental siap susah namun dibarengi keyakinan itu bisa dilakukan. Berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi, ia mengingatkan generasi muda selain harus cepat beradaptasi agar mampu menguasainya juga wajib menjaga integritasnya. Generasi muda harus bekerja dan berkarya dengan nilai-nilai.

Tri Indonesia dengan segala daya upaya dan inovasinya sudah memberikan kesempatan sekaligus dukungan pada generasi muda untuk mampu berdaya dan berkarya dalam segala keadaan. Memberikan layanan internet tanpa batas yang stabil dan lebih kuat. Semoga generasi muda kita mampu memanfaatkannya.   

***

Jambi, 14 Juli 2020   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun