Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Si Anak Badai"; Kisah Keluarga, Persahabatan, dan Kampung Halaman

5 Oktober 2019   23:54 Diperbarui: 5 Oktober 2019   23:54 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun dalam novel ini, sepertinya kita bisa memaknai badai sebagai sebuah kiasan yang bermakna permasalahan dan pergumulan yang pasti selalu dekat dan lekat dengan kehidupan sehari-hari. Hampir dalam setiap bagian, kita bisa menemukan "badai-badai" yang mesti dihadapi para warga Kampung Manowa.

Mulai dari persoalan sehari-hari dan terkadang sangat remeh dalam keluarga Pak Zul. Misalnya pertengkaran Za dan adik-adiknya. Ketika mereka diminta belajar bertanggung jawab dan mau membantu pekerjaan Mamak.

Selanjutnya ada "badai" yang agak besar. Ketika jembatan masjid yang sudah bertahun-tahun selalu digunakan warga tiba-tiba ambruk (hal.89). Atau saat Malim, sahabat Za, yang tiba-tiba saja memutuskan untuk berhenti sekolah (hal.183).                     

Hingga "badai" terbesar yang mengancam keberlangsungan Kampung Manowa. Ketika tiba-tiba terdengar kabar kampung mereka akan "digusur" karena tempat itu akan dijadikan sebuah dermaga besar. Warga kaget karena mereka merasa kehidupan mereka selama ini aman-aman saja. Iming-iming kehidupan yang lebih baik atau sejumlah kompensasi yang ditawarkan pun ditolak mentah-mentah.    

Warga yang merasa tak pernah dilibatkan dan diajak berdialog mencoba melawan, namun sepertinya usaha mereka akan sia-sia di hadapan orang-orang yang punya kuasa. Pak Kapten, tokoh yang disegani di kampung tersebut pun akhirnya menjadi korban kriminalisasi. Ia ditangkap dan dicari-cari kesalahannya semata-mata karena satu alasan; ia dianggap sebagai pemimpin dan paling vokal melakukan penolakan terhadap rencana pembangunan yang akan dikerjakan.            

Ketika Pak Kapten sudah berhasil disingkirkan, sepertinya rencana pembangunan takkan mungkin bisa dihentikan. Bangunan sekolah yang sangat bersejarah sekaligus sangat berharga di kampung itu, dalam sekejap mata saja sudah langsung berhasil dirobohkan tanpa bisa dihentikan.  

Namun, tersiar kabar bahwa ide pembangunan tersebut ternyata sekadar kedok belaka yang bertujuan menguntungkan pihak-pihak tertentu. Disinyalir banyak terjadi manipulasi di dalamnya bahkan sejak proses perencanaannya. Dugaan itu tentu saja butuh bukti kuat dan tak terbantahkan. Bila bukti tersebut bisa ditemukan, mungkin itulah satu-satunya jalan untuk menggagalkan rencana pembangunan tersebut sekaligus menyelamatkan kampung halaman mereka dari ancaman penggusuran.

Persoalannya, siapa yang akan melakukan? Sementara warga seperti sudah kehilangan nyali sekaligus figur pemimpin pasca Pak Kapten ditangkap. Mungkinkah "Si Anak Badai" dan rekan-rekannya akan mengambil peran itu? Mampukah mereka melakukannya?   

Mereguk kebajikan

Salah satu ciri novel yang ditulis Tere Liye adalah nilai-nilai kebajikan yang selalu ditonjolkan. Seperti dalam novel ini, kita tidak akan sekadar menemukan banyaknya konflik dan ketegangan yang dibangun oleh penulis. Sebaliknya, kita dihantarkan untuk memikirkan sekaligus menikmati nilai-nilai kebajikan dalam setiap persoalan yang terjadi.

Kita diingatkan tentang cinta dan kasih sayang seorang ibu pada anak-anaknya. Ini penting, karena ada kalanya kita sebagai anak sering mengabaikannya bahkan sering tiba pada penilaian yang salah, seakan-akan seorang ibu sudah berlaku tidak adil pada anaknya dan mengabaikan tanggung jawabnya pada keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun