Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Toba Dreams", Kompleksitas Keluarga, Cita-cita dan Cinta

22 Februari 2019   22:15 Diperbarui: 22 Februari 2019   23:07 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film (cnnindonesia.com)

Bila anda menebak "Toba" yang dimaksud pada judul film ini bermakna salah satu danau terbesar di Indonesia yang terletak di provinsi Sumatera Utara, tebakan anda tepat sekali. Namun jangan buru-buru menyimpulkan film ini berkisah tentang legenda sebuah danau atau kisah tentang kehidupan sosial anak manusia yang tinggal di sekitar danau. Bukan.

Memang, ada beberapa bagian yang mengambil latar lokasi kehidupan warga perkampungan di sekitar Danau Toba. Namun sekali lagi, itu hanya sebagian. Kisah film yang diangkat dari sebuah novel (judul yang sama) karangan TB Silalahi ini bahkan dibuka dan bermula dari pusat ibukota negara kita, Jakarta.

Seorang prajurit TNI bernama Sersan Tebe yang sudah mengabdi selama puluhan tahun memasuki masa pensiun. Tebe yang idealis, sadar bahwa ia sudah tak punya hak lagi untuk tinggal di rumah dinas. Kondisi ekonomi yang sulit membuat Tebe berniat mengajak anggota keluarganya pindah ke kampung halaman dan memulai hidup yang baru disana.

Sersan Tebe memiliki seorang istri dan tiga orang anak. Anak paling sulung bernama Ronggur, adiknya Tongam dan adik perempuan sekaligus paling bungsu, Taruli. Berbeda dengan kedua adiknya yang cenderung penurut, Ronggur memiliki karakter yang keras dan sering berselisih paham dengan bapaknya.

Awalnya, Ronggur menolak dengan keras keinginan bapaknya untuk kembali ke kampung halaman. Atas bujukan ibunya, Ronggur akhirnya luluh dan mau mengikuti keinginan orang tuanya.

Kehidupan di kampung ternyata tak membuat Ronggur betah. Terlebih lagi, ia tersiksa harus menahan rindu dan selalu terbayang pada sang pujaan hati yang tinggal di Jakarta. Singkat cerita, ada momen yang membuat Ronggur akhirnya nekat melarikan diri secara diam-diam ke Jakarta. Tekadnya sudah bulat dan ia yakin bisa lebih berhasil dan bahagia di sana daripada bertahan tinggal di kampung.

Harapan, mimpi dan tekad yang dibawa Ronggur ternyata sudah harus menemui ujian setibanya di Jakarta. Kekasih hatinya ternyata sudah merencanakan pernikahan dengan pria lain. Sementara tanpa bermodalkan apa-apa, ia juga harus segera mencari pekerjaan guna menyambung hidup.

Kerasnya kehidupan ibukota bahkan membuat Ronggur akhirnya terjebak dalam bisnis obat-obatan terlarang. Bagaimana Ronggur menjalani kerasnya hidup di Jakarta? Bagaimana pula perjalanan kisah asmaranya yang memang tak direstui orang tua si wanita, bukan hanya karena mereka berbeda agama tetapi juga ketimpangan status sosial keduanya?

Bisakah Ronggur melepaskan diri dari jebakan bisnis narkoba? Apa yang akan/harus dikorbankan? Akankah ada kesempatan Ronggur bisa bertemu dan berkumpul kembali dengan keluarganya?

Kompleksitas  

Kisah yang diangkat dalam film ini sepertinya memang begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Pergulatan dan kompleksitas hubungan dalam keluarga, hubungan antara orang tua dan anak, antara sesama saudara, harapan dan cita-cita orang tua pada anaknya dan sebaliknya jelas tergambarkan dalam kisah ini.

Ada banyak momen haru, sedih dan menyentuh yang disuguhkan. Namun jangan khawatir, di sela-sela itu, ada pula adegan-adegan menggelikan dan lucu yang pasti bisa mengundang tawa. Keterlibatan salah satu komika nasional dalam film ini juga seakan menggaransi film ini takkan melulu mengumbar kisah kesedihan.

Perjalanan kisah hidup Ronggur memang cukup mendominasi kisah dalam film ini. Namun, persinggungan Ronggur dengan tokoh-tokoh lain juga saya yakin cukup membekas dalam ingatan para penonton.  

Totalitas para pemeran tokoh dalam film memang layak diacungi jempol. Saya menemukan banyak respon positif di media sosial saat film ini pertama kali tayang di bioskop tahun 2015 lalu. Para pemeran tokoh terlihat memang sangat menghayati peran yang dimainkan.  

Tidak heran jika berbagai penghargaan berhasil diraih film ini. Ajang Indonesian Movie Actors (IMA) Awards 2016 mau tak mau harus memilih film ini untuk kategori bergengsi yaitu Film Terfavorit.

Demikian halnya para pendukung film. Tokoh Sersan Tebe yang diperankan dengan apik oleh Mathias Muchus, dinobatkan sebagai pemeran pendukung pria terbaik ajang Piala Citra 2015.

Masih di ajang yang sama, "Toba Dreams" masuk dalam nominasi film terbaik, Benni Setiawan sebagai nominasi sutradara terbaik dan penulis skenario adaptasi terbaik, Vino G Bastian (Ronggur) nominasi pemeran utama pria terbaik, dan Oscar Firdaus masuk nominasi pengarah artistik terbaik. Dan masih ada beberapa penghargaan lagi di ajang bergengsi lainnya.

Bila tahun 2015 lalu anda belum sempat menyaksikan tayangan film ini di bioskop dan sekarang masih mencari-cari film yang menghibur sekaligus sarat dengan inspirasi dan edukasi, saya sarankan segera menonton film ini.

Film ini tidak akan terlalu banyak "menggurui" penonton dengan dialog atau doktrin yang berat-berat. Kisah yang ditampilkan benar-benar mengalir dan kita diajak untuk bisa bermenung dan meneguk inspirasinya.

Jangan pula takut film ini akan terlalu banyak menggunakan dialek atau bahasa daerah (Batak Toba) yang sulit dimengerti. Lha, sutradara, penulis skenario dan hampir semua pemeran tokohnya saja bukan orang Batak asli kok.         

Saya sudah beberapa kali menonton film ini dan rasanya masih tetap mengharukan, menyentuh, dan tetap ada bagian-bagian favorit yang saya anggap lucu. Bagaimana, semakin penasaran dengan film ini?

***

Jambi, 22 Februari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun