Mereka yang duduk sebagai pengurus terbukti sekadar memanfaatkan jabatan yang diemban demi keuntungan pribadi atau kelompoknya. Ada yang menggunakannya sebagai "batu loncatan" guna meraih kedudukan politik yang tinggi, ada juga yang menjadikannya sebagai peluang memburu rente.
Tentu ini bukan sekadar tuduhan kosong belaka. Bila memang serius ingin mengukir prestasi bagi sepak bola nasional, para pengurus tentunya takkan melibatkan diri dalam praktik rangkap jabatan.
Berdasarkan data yang ada, selain Edy Rahmayadi, ternyata ada beberapa nama petinggi PSSI yang masih rangkap jabatan sebagai pemilik atau pengurus klub bola. Praktik rangkap jabatan, bila tujuannya bukan untuk mencari keuntungan alias uang, lalu untuk apa lagi?
Ke depannya, kita menginginkan ketua umum PSSI berikut seluruh jajarannya benar-benar dijabat oleh orang-orang yang haus prestasi. Tentu bukan sekadar prestasi pribadi, melainkan prestasi sepak bola nasional yang bisa mengharumkan nama bangsa ini di kancah internasional.
***
Jambi, 20 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H