Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ketika Anak Menuntut "Play With Me, Not Your Phone"

15 September 2018   17:40 Diperbarui: 15 September 2018   22:26 1781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Foto: gazettelive.co.uk)

Bukan. Ini bukan tentang kalimat gaya-gayaan anak Jaksel yang sedang viral di media sosial. Sederet kalimat ini saya kutip langsung dari slogan tuntutan aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok anak di Jerman beberapa waktu lalu. Berita dan videonya bisa dilihat DISINI. 

Emil Rustige, satu diantara banyak anak yang merasa kehilangan waktu bermain lantaran orangtua mereka sibuk dengan ponsel masing-masing. Emil mengajukan protes pada orangtuanya dan memiliki ide untuk membawa masalah ini ke jalanan. 

Dengan bantuan orangtuanya, Emil mengorganisir demonstrasi pada 8 September lalu di kota kelahirannya di Hamburg, Jerman, yang diikuti oleh 150 orang. Slogan unjuk rasa tersebut berbunyi: "Bermain denganku, tidak dengan ponselmu!"

Peristiwa ini ternyata mendapat perhatian banyak kalangan. Beberapa media secara khusus menjadikannya sebagai liputan berita. Video aksi unjuk rasa anak-anak tersebut juga tersebar di media sosial dan ditonton banyak orang.

Ironis memang. Fenomena kecanduan menggunakan alat teknologi disadari atau tidak ternyata bisa mengalihkan perhatian orangtua dari harta paling berharga dalam hidupnya: anak.

Banyak orangtua tanpa sadar jadi kurang memerhatikan tumbuh kembang dan kebutuhan si anak lantaran terlalu asyik berselancar di dunia maya dan ingin selalu tampil eksis disana. Orangtua terlalu asyik bermain dengan ponselnya dan lupa bermain dengan anaknya.

Tak bisa dimungkiri, kemajuan teknologi kini memang berpotensi membuat banyak orang menjadi lupa; lupa waktu, lupa tanggung jawab, bahkan lupa diri. Mereka juga seolah sudah lupa tentang bahagia luar biasa yang dirasakan saat menanti-nantikan proses kelahiran anak di tengah keluarga. 

Alat-alat teknologi khususnya ponsel yang sebenarnya benda mati, kini dituding banyak orang sebagai penyebab "rusaknya" berbagai relasi. Tak hanya anak yang merasa kehilangan waktu bermain dengan orangtua. Pasangan suami-isteri pun terkadang kurang berkomunikasi lantaran sibuk dengan ponsel masing-masing. 

Sekumpulan orang yang saling mengenal namun tak saling bertegur sapa lantaran sibuk dengan "aktivitas" masing-masing sudah menjadi pemandangan yang tak asing lagi sekarang ini. 

Ada sumber informasi menyebutkan, banyak pengguna ponsel saat ini sudah menderita penyakit aneh yaitu tak mampu menahan diri untuk tidak memegang dan membuka ponselnya dalam hitungan beberapa menit saja. 

Kesenangan di dunia maya seolah tampak nyata sampai-sampai mengabaikan sesuatu di depan mata yang sudah bisa dipastikan benar-benar nyata.

Kembali soal anak. Aksi unjuk rasa yang dilakukan sekelompok anak di Jerman semestinya menjadi peringatan sekaligus tamparan telak bagi para orangtua. Apakah demi kesenangan berselancar di dunia maya, lalu harus sampai mengorbankan kesempatan dan waktu bermain dengan si anak ?.

Seberapa banyak pula orangtua kini yang dengan sadar bahkan sengaja memberikan ponsel pada si anak agar tak lagi rewel dan mengganggunya saat bermain ponsel. Peringatan akan dampak negatif penggunaan ponsel pada anak seolah diabaikan begitu saja. 

Jika nanti kita menyaksikan banyak anak yang semakin nakal untuk mencari perhatian dan tak bisa diperintah orangtua, bisa saja karena di usia-usia "emas" pertumbuhannya, ia sudah kehilangan banyak waktu bermain dan relasi dengan keluarganya. 

Padahal di waktu-waktu bermain itulah, para orangtua memiliki kesempatan menciptakan kedekatan emosi dengan anak termasuk mengajarkan dan menanamkan nilai-nilai etika dan moral pada anak. 

Aksi unjuk rasa anak-anak di Jerman menjadi gambaran bahwa kesempatan emas itu sangat bisa terlewatkan begitu saja lantaran terlalu asyiknya para orangtua dengan kesenangan berselancar di dunia maya.

Para orangtua semestinya berhati-hati menggunakan waktu  dan kesempatan yang ada karena sesal kemudian tiada berguna. Wahai para orangtua, simpan ponselmu sekarang juga, bermainlah bersama anakmu, jangan dengan ponselmu.       

***

Jambi, 15 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun