Agustus seperti bulan yang "keramat" untuk Indonesia. Tujuh puluh tiga tahun silam, tepatnya di tanggal tujuh belas, Indonesia secara resmi memproklamirkan diri sebagai bangsa yang merdeka, terbebas dari penjajahan.
Momen sakral dan bersejarah itulah yang selalu diperingati bangsa Indonesia sebagai ungkapan rasa syukur dan bangga atas perjuangan para pendiri bangsa serta tentunya rahmat dari Yang Maha Kuasa.Â
Momentum hari kemerdekaan juga penting untuk diingat rayakan sebagai upaya memotivasi seluruh anak bangsa agar selalu terlibat dalam upaya mengisi kemerdekaan menuju bangsa yang berdaulat, adil dan makmur.Â
Peringatan hari kemerdekaan tahun ini menjadi terasa lebih spesial. Sehari setelah memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan, dijadwalkan ada agenda acara pembukaan Asian Games ke-18.Â
Ya, Indonesia mendapat kehormatan besar dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta akbar pertandingan olahraga antar negara-negara benua Asia. Jakarta dan Palembang ditunjuk sebagai pusat penyelenggaraan kegiatan.Â
Ini momen penting dan bersejarah buat bangsa Indonesia. Tahun 1962 adalah momen pertama Indonesia pernah dipercaya menjadi tuan rumah. Kita harus menunggu selama 56 tahun lamanya, sebelum akhirnya dipercaya kembali menjadi penyelenggara untuk kali kedua. Kita tidak pernah tahu, di tahun berapa pula Indonesia akan kembali mendapat kepercayaan untuk kali ketiga.Â
Kesempatan kali ini tak boleh terlewatkan begitu saja. Penyelenggaraan Asian Games 2018 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk memproklamirkan pada dunia bahwa kita adalah bangsa yang besar, maju, dan mampu menggelar acara-acara berlevel akbar.Â
Lebih dari sekadar games (perlombaan/pertandingan), Asian Games 2018 juga sudah digunakan untuk mengusung pesan perdamaian dunia. Presiden Jokowi terang-terangan mengatakan ingin momentum Asian Games bisa meredakan ketegangan Korea Utara dan Korea Selatan. Pemerintah secara khusus telah mengundang pemimpin kedua negara untuk hadir di acara pembukaan.Â
Tak kalah pentingnya, Asian Games 2018 tentu saja akan membawa berbagai insentif pembangunan dan ekonomi buat Indonesia. Sorot media-media asing akan ikut mengabarkan kemeriahan Asian Games ke seluruh penjuru dunia. Â Â
Infrastruktur dan venue-venue olahraga yang digunakan nantinya pun tentu akan menjadi warisan berharga buat bangsa ini untuk masa-masa mendatang. Sebagaimana penyelenggaraan Asian Games 1962 yang meninggalkan banyak "warisan" berharga mulai dari Stadion GBK, RRI, Hotel Indonesia, dan sebagainya yang semua itu masih bisa kita lihat dan nikmati sampai sekarang. Â Â Â Â Â
Dari sisi ekonomi, akan hadir kontingen yang berasal dari 45 negara dengan total peserta berjumlah 16 ribu orang yang terdiri dari 11 ribu atlet dan 5 ribu official. Ini belum ditambah lagi dengan supporter yang mungkin hadir.