Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menyatukan Energi Asian Games 2018 untuk Misi Perdamaian Dunia

6 Agustus 2018   11:38 Diperbarui: 6 Agustus 2018   11:52 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Joko Widodo menyampaikan keinginannya mempersatukan kembali Korea Selatan dan Korea Utara melalui ajang Asian Games (AG) ke-18 tahun 2018 di Jakarta dan Palembang. Keinginan ini diutarakan Presiden Jokowi saat menerima Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Istana Merdeka, Jakarta pada Minggu (5/8).

Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan bahwa Jokowi dan Pompeo dalam pertemuan tersebut sempat membahas situasi di kawasan semenanjung Korea.

"Presiden menyampaikan, kita (Indonesia) ingin menggunakan Asian Games untuk merekatkan persahabatan antara masyarakat kedua negara. Indonesia ingin memberikan kontribusi terutama hubungan antarmasyarakat kedua negara," ungkap Retno.

Akhir Juli lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani selaku utusan khusus Presiden Republik Indonesia juga sudah mengundang secara resmi pemimpin Korea untuk menghadiri pembukaan Asian Games 2018 di Jakarta.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari "Deklarasi Panmunjeom" dimana kedua Korea telah sepakat untuk melakukan partisipasi bersama dibawah bendera Korea pada ajang Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

Puan menyampaikan bahwa Indonesia selaku sahabat bagi kedua Korea mengikuti dengan seksama perkembangan positif di Semenanjung Korea.

"Ajang Asian Games dapat dijadikan sebagai momentum untuk mempererat persahabatan dan perdamaian, termasuk upaya perdamaian di Semenanjung Korea," kata Puan.

Perdamaian

Ketika kita berharap Asian Games 2018 nanti akan membawa semangat dan misi perdamaian dunia, apakah itu wajar atau berlebihan alias sekadar slogan ?. Benarkah olahraga bisa menjadi bahasa dan alat pemersatu yang bisa menciptakan perdamaian ?.  

Akhir Juni lalu, Asian Games 2018 ternyata terbukti mampu meredakan ketegangan dan konflik yang terjadi di kota Bahgdad, Irak. Kita ingat, awal Juni telah terjadi dua bom beruntun pada Rabu malam (6/6) di lingkungan Syiah Al-Sadr di ibukota Baghdad yang mengakibatkan korban 10 tewas dan 21 luka-luka.  

Meski belum sepenuhnya reda dari konflik politik dan agama, namun pagelaran Asian Games 2018 OCA Fun Run yang berlangsung Selasa, (26/6/2018) berjalan lancar, bahkan mampu memberikan suasana sejuk yang dibutuhkan kota tersebut.

Pelaksanaan Fun Run yang dilaksanakan Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan National Olympic Committee (NOC) Irak merupakan rangkaian ke 26 yang digelar dalam rangka mensosialisasikan dan mempromosikan pesta olahraga bangsa Asia yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang.

Fun Run yang menempuh jarak 2 km ini dimulai dari titik start Gerbang Universitas Baghdad, College of Physical Education and Sport Science, dan finish di lapangan olah raga University of Baghdad.

Tak kurang dari 250 pelajar, mahasiswa hingga warga yang antusias mengikuti kegiatan ini. Warga Irak, khususnya kota Baghdad menyambut gembira penyelenggaraan Asian Games 2018 Fun Run ini.     

Sehingga jelas bahwa ajang Asian Games 2018 tak sekadar menjadi pesta dan pertandingan olahraga antarnegara di benua Asia. Lebih dari itu, Indonesia yang menganut sistem politik luar negeri bebas dan aktif sedang berupaya memanfaatkan momentum ini untuk berkontribusi nyata mewujudkan perdamaian dunia.

Ini misi besar yang luar biasa mulia. Maka tidak main-main, dibutuhkan energi yang luar biasa pula untuk mewujudkannya. Seluruh elemen bangsa harus bersatu padu menggalang kekuatan dan energi bersama.

Sejarah mencatat, Indonesia selalu terlibat aktif dalam upaya perdamaian dunia. Kita ingat, Indonesia pernah terlibat aktif dalam Gerakan Non Blok untuk menghindari ketegangan blok Barat dan Blok Timur yang sedang terjadi kala itu.

Demi menjaga perdamaian di kawasan Asia Afrika, Indonesia juga tercatat sebagai pelopor terselenggaranya Konferensi Asia Afrika (KAA) dan bahkan pernah menjadi penyelenggara/tuan rumah yang menghasilkan konsensus penting untuk menciptakan perdamaian.

Demikian halnya untuk menjaga kestabilan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga menjadi salah satu inisitator berdirinya ASEAN. Beberapa konflik antar negara yang terjadi di kawasan Asia Tenggara bisa diselesaikan melalui peran organisasi ini.

Masih banyak lagi peran-peran strategis serta nyata Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia. Termasuk beberapa kali mengirimkan pasukan penjaga perdamaian di negara-negara yang sedang mengalami konflik.

Sehingga, tidak ada yang berlebihan dengan pernyataan pemerintah yang menginginkan ajang Asian Games 2018 nanti bisa dijadikan momentum untuk menyuarakan pesan-pesan perdamaian ke seluruh dunia. Ini adalah kesempatan emas buat kita. Kita harus bersatu, untukmu Indonesiaku.

***

Jambi, 6 Agustus 2018              

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun