Perasaan risih saya alami setiap kali masuk gedung bioskop dan melihat ada saja orang yang membawa anak-anak dan ikut menonton.Â
Jika jenis film yang ingin mereka tonton masih sesuai dengan usianya, tentu tak menjadi masalah. Persoalannya, anak-anak itu dibawa ikut masuk untuk menonton film yang memang lebih layak ditonton oleh orang dewasa.Â
Saya berasumsi, mereka yang membawa anak-anak ke dalam bioskop pastilah memiliki hubungan keluarga yang sangat dekat, kemungkinan besar mereka adalah orangtua si anak.Â
Tibalah saat film berlangsung. Mereka lalu sibuk menutupi mata si anak saat ada tayangan adegan-adegan dewasa (berkelahi, horor, berpelukan, berciuman). Saya berpikir, alangkah sia-sianya.Â
Dari awal kan sudah tahu, genre film yang akan ditonton. Sudah jelas-jelas misalnya dari gambar dan judul film bergenre action, tak mungkinlah adegan yang keluar malah film dan lagu untuk anak-anak.Â
Kejadian lain, mungkin karena tidak nyambung dengan alur cerita film yang sedang tayang, si anak menjadi cepat bosan, tidak tenang, merengek-rengek minta pulang dan ada pula yang tertidur pulas sampai film usai.Â
Beberapa waktu lalu, hal ini juga pernah dikeluhkan seorang publik figur melalui akun pribadi media sosialnya. Ia mengeluhkan sikap orangtua yang senang membawa masuk anaknya (bahkan bayi) ke dalam bioskop, padahal rentan mengganggu kenyamanan orang lain.Â
Bayangkan saat film sedang berlangsung, lalu tiba-tiba terdengar suara rengekan dan tangisan sang bayi. Tentu sangat mengganggu.Â
Pihak pengelola bioskop pun mengaku sudah "angkat tangan" dengan kondisi ini. Meski mengaku sudah berusaha mengingatkan para orangtua, namun mereka kerap tak mampu melarang saat si orangtua tetap ngotot.Â
Lalu, apa untungnya membawa anak kecil masuk ke bioskop? Bagi si orangtua mungkin lebih menguntungkan. Mereka bisa refreshing sambil tetap berada di dekat dan menjaga anaknya. Tak perlu repot dimana dan pada siapa anak mereka harus dititipkan. Â
Meskipun sebenarnya pandangan ini perlu lebih dikoreksi. Membawa anak ikut masuk ke dalam bioskop ternyata lebih banyak mengandung mudarat daripada manfaat.Â
Kita tahu, suasana gedung yang memang gelap ditambah dengan audio yang menggelegar sebenarnya kurang baik untuk anak-anak. Ditambah lagi, pertunjukan film yang durasi waktunya cukup panjang sehingga mengharuskan mereka untuk duduk diam minimal selama dua jam sampai film usai.Â
Selanjutnya seperti yang sudah disampaikan diatas, penyajian film yang acapkali "dibumbui" adegan-adegan dewasa tentu kurang cocok dan bahkan tak mendidik mereka. Bahkan alur cerita yang ditampilkan pun tentunya lebih pas dan bisa dipahami orang dewasa bukan anak-anak.Â
Kenyamanan para pengunjung lain juga patut menjadi perhatian. Mereka sudah berkorban waktu dan uang agar bisa menikmati suasana santai, lalu mengapa kita malah mengusiknya lewat ulah anak-anak kita?
Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan tentunya belajar. Lebih baik membawa mereka ke tempat-tempat bermain daripada ke bioskop.
Disana mereka bisa mengekspresikan dirinya dengan sebebas-bebasnya tanpa harus mengganggu orang lain. Mereka juga bisa bermain dan bersosialisasi dengan teman seumurannya.Â
Akhirnya demi kebaikan bersama, setop, jangan membawa anak anda ke bioskop. Â
***
Jambi, 30 Juli 2018
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI