Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto memenuhi undangan PDI Perjuangan ke kantor DPP PDI P di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Agus yang diterima Sekjen PDI P, Hasto Kristiyanto mengatakan agenda pertemuan terkait dengan Pilpres 2019.
Hasto menambahkan, pertemuan tersebut masih akan ditindaklanjuti dengan pertemuan berikutnya, dimana Demokrat yang selanjutnya akan mengundang PDI P.
Sebelumnya, tokoh-tokoh Demokrat juga sudah bertemu elite Gerindra membahas isu pencapresan, termasuk ajakan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menggandeng AHY sebagai cawapresnya. Namun, pascapertemuan itu belum diketahui langkah selanjutnya dari kedua partai tersebut.
Gerak cepat Demokrat terutama saat mendekati poros Jokowi tentu bisa dimaklumi. Terlebih lagi, sesuai jadwal, masa pendaftaran capres-cawapres tinggal menghitung hari, 4-10 Agustus 2018. Demokrat tentu tak mau "ketinggalan kereta". Mereka harus segera mengambil keputusan penting terkait Pilpres mendatang.
Sebelum pertemuan kemarin, Demokrat melalui AHY sebenarnya juga sudah pernah bertemu Jokowi di Istana Negara, 6 Maret 2018. Sebagai hasil dari pertemuan tersebut, Jokowi hadir di pembukaan Rapimnas Partai Demokrat di Sentul, Jawa Barat pada 10 Maret 2018.
Waktu itu banyak yang memprediksi, pertemuan tersebut sebagai simbol kemungkinan Jokowi akan berpasangan dengan AHY di Pilpres mendatang. Seiring berjalannya waktu, wacana tersebut seolah "menguap" lalu Demokrat coba menjajaki kemungkinan koalisi dengan poros di luar pemerintahan.
Situasinya ternyata tak sesuai harapan. Masing-masing partai di luar pemerintahan pun masih kesulitan memutuskan figur capres-cawapres yang akan diusung. Masing-masing berlomba mengajukan kadernya minimal sebagai cawapres.
Pada kondisi yang serba tidak menguntungkan tersebut, Demokrat sepertinya sudah mulai melakukan hitung-hitungan yang lebih realistis. Belakangan, tiada lagi dihembuskan "syarat mutlak" AHY harus menjadi cawapres jika ingin berkoalisi dengan poros Jokowi.
Isu terkini, nama-nama bakal cawapres Jokowi sudah mengerucut pada 5 nama dan akan segera diumumkan dalam waktu dekat. Hampir dapat dipastikan, nama AHY tidak termasuk di dalamnya. Sebaliknya, nama salah satu kader Demokrat yaitu TGB (Tuan Guru Bajang) yang baru-baru ini sudah menyatakan dukungan pada Jokowi, disebut-sebut masuk di dalamnya.
Andaipun akhirnya Demokrat tetap tak ikut dalam koalisi yang digagas parpol di luar pemerintahan, mereka sudah punya opsi untuk mendukung koalisi poros Jokowi, tentu dengan catatan tidak memaksakan klausul AHY harus maju menjadi cawapres.