Pemain dan official tim Kroasia langsung berhamburan ke dalam lapangan, saling berpelukan meluapkan kegembiraan, sesaat setelah wasit membunyikan peluit yang menandakan pertandingan semifinal piala dunia sudah usai.
Kroasia berhasil mengalahkan Inggris dengan skor 2-1. Gol penentu kemenangan Kroasia dicetak Mario Mandzukic di babak perpanjangan waktu. Sejarah tercipta. Kroasia untuk pertama kalinya berhasil maju ke babak final piala dunia.
Mereka akan menantang mantan juara piala dunia 1998, Prancis yang sudah terlebih dulu memastikan tiket ke final setelah menumbangkan Belgia.
Kegembiraan tentunya dirasakan juga oleh seluruh fans/pendukung Kroasia yang ada di seluruh dunia. Di dalam stadion, para pendukung Kroasia tak henti-hentinya bersorak kegirangan merayakan kemenangan.
Dukungan Kolinda
Di pertandingan sebelumnya, Krosia juga sukses menumbangkan perlawanan tuan rumah Rusia. Pertandingan ini juga tak kalah seru, saling berbalas gol, hingga akhirnya pemenang pertandingan ditentukan lewat adu penalti.
Seakan tak peduli meski saat itu ia duduk bersebelahan langsung dengan Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev dan Presiden FIFA Gianni Infrantino. Sosok wanita itu adalah Kolinda. Lebih lengkapnya, Kolinda Grabar-Kitarovic. Ia adalah presiden wanita pertama Kroasia yang terpilih tahun 2015 lalu.
Lahir pada 29 April 1968 di Rijeka, Grabar-Kitarovic adalah seorang ahli bahasa. Dia fasih berbahasa Kroasia, Inggris, Spanyol, dan Portugis. Dia juga memahami bahasa Italia, Jerman, dan Prancis.
Media memberitakan, Kolinda memang sangat mendukung timnasnya beraksi di Piala Dunia 2018. Kolinda bahkan sampai cuti demi mendukung langsung Modric, dkk di Rusia. Kolinda ke Rusia menaiki pesawat kelas ekonomi. Sampai di stadion, Kolinda juga memilih bergabung bersama warganya di tribun penonton saat Kroasia berhadapan dengan Denmark di babak penyisihan grup.
Berita tentang Kolinda makin deras setelah dia mendatangi ruang ganti Kroasia untuk memberikan selamat kepada pemain. Tak peduli beberapa pemain Kroasia masih bertelanjang dada, Kolinda langsung memberikan pelukan tanda ucapan selamat.
Banyak yang memuji aksinya dan menganggap dukungan yang diberikannya secara langsung turut memotivasi dan memberi semangat pada para pemain Kroasia hingga akhirnya mampu meraih kemenangan demi kemenangan.
Itulah indahnya sepak bola. Ia bisa menjadi bahasa universal yang mempersatukan banyak orang tanpa memandang status dan kedudukan. Atas dasar semangat dan kebanggaan pada bangsa, bahkan seorang kepala negara pun tanpa ragu turut memberikan dukungan serta semangat pada para pemain yang sedang bertanding di lapangan.
Sampai di titik ini, Kroasia sudah berhasil mengukir sejarah yaitu pertama kali mencapai babak final Piala Dunia. Selangkah lagi dan bukan tidak mungkin mereka bisa mengukir sejarah yang lain dan lebih prestisius; pertama kali tampil di final piala dunia dan langsung juara.
Berbagai analisa dan prediksi pertandingan sepertinya memang lebih menjagokan sang lawan, Prancis. Bukan sekadar soal pengalaman dan materi pemain, mental dan kebugaran pemain Kroasia pun patut menjadi pertanyaan.
Setelah lolos dari fase grup, Kroasia selalu melakoni pertandingan hingga babak perpanjangan waktu. Di babak 16 besar, Kroasia adu penalti dengan Denmark. Di babak perempat final, adu penalti lagi dengan Rusia. Di babak semifinal, juga harus menjalani babak perpanjangan waktu.
Kita lihat saja bagaimana perjuangan Kroasia untuk mewujudkan mimpinya menjadi juara piala dunia untuk pertama kali. Dan sepertinya, Presiden Kolinda pun takkan melewatkan momen bersejarah ini dengan turut hadir langsung memberikan dukungan pada Kroasia. Siapa yang bisa menduga, dengan adanya dukungan langsung dari sang Presiden, akan membuat para pemain Kroasia jadi tampil lebih luar biasa?
Kita tunggu saja, jangan nonton bola tanpa kacang garuda.
***
Jambi, 13 Juli 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H