Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Penantian Inggris (Akankah) Berbuah Manis

8 Juli 2018   15:51 Diperbarui: 8 Juli 2018   19:44 2165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter fanatik Inggris (Foto: goal.com)

Memasuki babak semifinal, keempat tim termasuk Inggris tentunya akan bermain habis-habisan dan tak melewatkan kesempatan emas ini. Ibaratnya, cuma butuh dua langkah lagi untuk mencapai puncak kejayaan, meraih trofi piala dunia.

Inggris punya mimpi besar di kejuaraan ini, apalagi kalau bukan mengulang kisah sukses menjadi juara piala dunia untuk kedua kalinya sejak 52 tahun silam, yaitu saat mereka menjadi tuan rumah tahun 1966. Saat itu Inggris berhasil mengalahkan Jerman Barat dengan skor 4-2.  

Di Piala Dunia 2018, Inggris hadir dengan semangat dan harapan baru. Fans Inggris yang ikut memberi dukungan, dengan semangat menyerukan "football is coming home". Ya, sebagian besar pendukung Inggris percaya bahwa sepakbola lahir dan berasal dari mereka.

Berdasarkan catatan sejarah, anggapan tersebut sebenarnya tidak berlebihan. Inggris adalah negara yang menjadi tempat dirumuskannya peraturan tentang sepakbola atau yang kini biasa dikenal sebagai Laws of the Game.

Pada pertengahan abad ke-19, beberapa sekolah di Inggris melakukan pertemuan guna membuat aturan sepakbola. Setelah aturan disahkan, sepakbola semakin berkembang di Inggris. Pada tanggal 5 Juni 1886, seperti dilansir dari situs FIFA, Inggris, Skotlandia, Irlandia Utara, serta Wales bersepakat untuk membentuk Dewan Asosiasi Sepakbola Internasional (IFAB). Pendirian IFAB ini lebih dahulu dibandingkan FIFA yang baru berdiri pada 1904.

Seruan "football is coming home" dalam konteks perhelatan Piala Dunia 2018 tentulah bermakna harapan, Inggris akan sukses membawa pulang trofi tersebut ke negaranya. Jika melihat data, pencapaian Inggris di turnamen Piala Dunia memang tidak terlalu baik. Semenjak 1930, The Three Lions selalu kesulitan, bahkan untuk menembus fase semifinal.

Catatan terbaik mereka hanyalah melaju hingga perempat final yakni pada edisi 1954, 1962, 1970, 1986, 2002, dan 2006. Lebih buruk lagi, Inggris malah mengalami penurunan dalam dua edisi Piala Dunia terakhir. Mereka hanya lolos ke babak 16 besar pada 2010 dan terhenti di fase grup pada 2014.          

Suporter fanatik Inggris (Foto: goal.com)
Suporter fanatik Inggris (Foto: goal.com)
Tidak terlalu baik soal prestasi, perilaku para fans/pendukung Inggris (hooligans) yang terkenal gemar membuat keributan saat berada di negara lain, juga kian membenamkan wajah sepakbola negara tersebut.     

Faktor kunci

Sepakbola Inggris memang sudah berubah, di ajang Piala Dunia 2018, dua langkah lagi mereka akan mengukir sejarah. Di turnamen kali ini, Inggris hadir dengan semangat dan kolektivitas tim yang tinggi serta solid.  

Penyerang Inggris, Harry Kane berpeluang besar meraih gelar sebagai pencetak gol terbanyak turnamen. Namun, Inggris tidak hanya Harry Kane. Terbukti saat melawan Swedia, dua gol Inggris justru lahir dari kepala seorang bek dan seorang pemain tengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun