Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Waspada Karhutla dan Sukses Asian Games 2018

7 Juli 2018   00:30 Diperbarui: 7 Juli 2018   00:35 962
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media promosi meramaikan Asian Games (Foto: indosport.com)

Media promosi meramaikan Asian Games (Foto: indosport.com)
Media promosi meramaikan Asian Games (Foto: indosport.com)
Para pejabat negara tanpa terkecuali turut mempromosikan semangat"Energy of Asia" yang menjadi salah satu tema Asian Games 2018. Presiden Jokowi misalnya pada beberapa kesempatan dengan bangganya mengenakan jaket Asian Games sebagai media promosi.           

Selain dua hal diatas, tentu banyak hal penting lainnya yang mesti diperhatikan. Salah satunya, pemerintah juga harus tetap mewaspadai terjadinya karhutla apalagi saat ini sudah memasuki masa-masa kemarau.

Tak terbayangkan betapa malunya bangsa jika peristiwa karhutla hebat yang terjadi 2015 lalu justru terjadi lagi bersamaan dengan acara besar Asian Games 2018.

Kita ingat saat peristiwa karhutla 2015 lalu, orang-orang terpaksa harus menggunakan masker setiap saat agar tak menghirup udara yang sudah bercampur asap. Sekolah diliburkan. Banyak penerbangan yang terpaksa dibatalkan. Intinya, aktivitas masyarakat benar-benar terganggu saat itu.     

Kewaspadaan terasa semakin perlu ditingkatkan mengingat Palembang (Sumatera Selatan) selaku salah satu pusat penyelenggaraan Asian Games, termasuk daerah yang paling rawan terjadinya karhutla. Pada peristiwa karhutla 2015 lalu, Sumatera Selatan juga termasuk yang paling parah terpapar bencana asap.    

Di pulau Sumatera, selain Sumatera Selatan, daerah "langganan" karhutla adalah Riau dan Jambi. Kebetulan tiga provinsi "bertetangga" ini memang banyak menyimpan potensi lahan gambut yang di satu sisi memang rentan terbakar dan ketika sudah terbakar, akan sangat sulit dipadamkan.

Upaya mewaspadai agar karhutla tak terjadi lagi memang terus dilakukan oleh pemerintah. Berbagai terobosan dilakukan guna memastikan peristiwa tersebut tak terjadi lagi. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat sama-sama memiliki peran penting.          

Presiden Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan tahun 2016 lalu sudah menekankan pentingnya pencegahan dengan menerapkan sistem peringatan dini kebaran hutan dan lahan. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, kebakaran hutan dan lahan bisa dicegah dan diantisipasi sejak dini. 

Kita bersyukur, sejak peristiwa karhutla tahun 2015, secara drastis terjadi penurunan jumlah titik api (hotspot) di berbagai daerah tanah air pada tahun-tahun berikutnya termasuk tahun ini. Upaya bersinergi yang dilakukan pemerintah bersama dengan pihak swasta dan masyarakat telah berjalan cukup optimal.

Meski demikian, tingkat kewaspadaan kita tentu saja tak boleh kendur. Kita berharap, jangan ada lagi asap akibat kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selamatkan lingkungan hidup kita, selamatkan juga wajah/kehormatan bangsa ini yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2018, mulai Agustus mendatang. Jayalah Indonesia     

***

Jambi, 7 Juli 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun