Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ihwal "Spanduk Ke(me)nangan" Prabowo

6 Mei 2018   22:22 Diperbarui: 7 Mei 2018   10:56 3404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika tensi politik sedang tinggi-tingginya, insiden sekecil apapun seolah tak bisa ditolerir dan selalu dianggap serius. Media sosial ramai dengan perbincangan soal foto salah cetak spanduk dalam rangka penyambutan Prabowo Subianto di Bojonegoro.     

Sedikitnya ada 2 spanduk yang seharusnya bertuliskan "Bergeraklah Merebut Kemenangan" namun yang tertulis justru "Bergeraklah Merebut Kenangan". Tak ada ampun, pihak yang berseberangan dengan Prabowo langsung menjadikan insiden ini sebagai bahan olok-olokan di dunia maya.

Sementara itu, DPP Gerindra Pusat langsung menegur keras DPC Gerindra Bojonegoro yang dianggap lalai sehingga spanduk salah cetak tersebut justru tetap terpasang. Tak lengkap rasanya, Gerindra juga menuding ada kemungkinan spanduk salah cetak tersebut didalangi oleh poros lawan politiknya.     

Antara  "kemenangan" dan "kenangan" tentu saja memiliki makna yang kontras terutama jika dikaitkan dengan sosok Prabowo dan Pilpres. Prabowo memiliki kenangan pahit yaitu selalu kalah kala bertarung di Pilpres.

Pada Pilpres 2009, Prabowo maju sebagai cawapres mendampingi Megawati Soekarnoputri namun mereka kalah dari pasangan SBY-Boediono. Pilpres 2014, Prabowo maju sebagai capres berpasangan dengan Hatta Rajasa. Lagi-lagi, ia harus menelan kekalahan dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla.

Menjelang Pilpres 2019, Prabowo seolah dibayang-bayangi kenangan pahit dua kali kekalahan secara beruntun. Mungkin itu yang membuatnya kerap menghindar kala dicecar media soal kesiapannya maju di Pilpres 2019.

Praktis, hanya tokoh-tokoh Gerindra yang selalu terlihat bersemangat dan yakin Prabowo akan maju sebagai capres di Pilpres mendatang. Sebaliknya, Prabowo terlihat lebih berusaha menahan diri apalagi rilis berbagai hasil survey justru tak mengunggulkannya.

Satu-satunya lembaga survei yang memenangkan Gerindra dan Prabowo adalah INES (Indonesia Network Election Survei). Lembaga ini merilis hasil surveynya kemarin dan mendapat banyak tudingan miring karena hasilnya yang dinilai mengagetkan dan berbeda dengan lembaga-lembaga lain.

Entah kebetulan atau tidak, hasil pesanan atau tidak, hasil survei INES ini tentu memberikan angin segar bagi kubu Prabowo. Kita bisa baca komentar salah satu petinggi Gerindra yang langsung mengklaim bahwa survei INES paling benar, yang lain ngawur.      

Jangan lupa, beberapa hari sebelumnya, salah satu organisasi buruh juga secara resmi sudah menyatakan dukungan kepada Prabowo di Pilpres mendatang. Terlepas itu dukungan murni atau hasil politisasi, sekali lagi itu bisa menjadi amunisi kekuatan baru bagi Prabowo.

Sehingga jelas, meski kenangan pahit yaitu kekalahan beruntun di Pilpres akan terus membayangi, Prabowo seharusnya sudah lebih berani dan percaya diri jika benar-benar ingin bertarung di Pilpres nanti.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun