Kedua, figurnya bisa menjadi keterwakilan tokoh luar Pulau Jawa. Samad adalah tokoh yang berasal dari Makassar. Seperti halnya JK, Samad barangkali bisa menjadi "magnet" untuk meraup suara pemilih luar Pulau Jawa.
Belakangan ini beberapa petinggi PDI-P masih menyuarakan keinginan menduetkan Jokowi-JK kembali di Pilpres nanti, padahal faktanya itu mustahil terjadi karena terganjal aturan. Mungkinkah ini bisa dikatakan peluang bagi Samad (sebagai pengganti JK) untuk dilirik sebagai pendamping Jokowi? Satu hal yang pasti, peluang Samad belum tamat.
Jambi, 2 Maret 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!