Istri saya sedang serius menekuni hobi barunya. Bercocok tanam. Memanfaatkan pekarangan rumah yang (sebenarnya) sempit, ia tetap bersemangat menanam berbagai jenis sayuran dan kembang.
Awalnya, terus terang saya lebih setuju dan menyarankannya untuk menanam sayuran atau sejenisnya, yang jelas harus bisa dimakan (hehe...). Menurut saya, itu jelas lebih bermanfaat. Namun apa mau dikata, saya hanya bisa menyarankan, namun tetap dia yang memutuskan.
Singkat cerita, kini pekarangan rumah kami mulai depan, samping, hingga belakang sudah ramai dengan aneka kembang. Ada yang ditanam langsung ke tanah, banyak juga yang ditanam di dalam pot.
Pagi dan sore hari biasanya menjadi waktu paling favorit untuk "berburu" keindahannya.
Dengan bangga layaknya seorang ahli, istri saya bercerita tentang hobi barunya itu, tips-tips agar berhasil, dan sebagainya pada siapapun yang bertanya.
Dari hobi bertanam kembang ini saya jadi bisa belajar. Sesuatu yang dikerjakan dengan yakin, telaten, dan sungguh-sungguh menjalani prosesnya, maka hasilnya pun pasti menggembirakan.
 Jambi, 26 Februari 2018 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H