Mohon tunggu...
Stevan Manihuruk
Stevan Manihuruk Mohon Tunggu... Penulis - ASN

Buruh negara yang suka ngomongin politik (dan) uang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompas TV Luncurkan Program Rumah Pilkada

19 Oktober 2017   23:53 Diperbarui: 20 Oktober 2017   00:32 2377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kamis malam (19/10) Kompas TV secara resmi meluncurkan program #RumahPilkada 2018. Disiarkan secara langsung mulai pukul 19.30 WIB dan menghadirkan para bintang tamu yang merupakan tokoh-tokoh publik diantaranya Menteri Kabinet Kerja (Menteri PUPR, Menteri Hukum dan HAM, Menkominfo, Menteri Perhubungan, Menteri Kelautan dan Perikanan), anggota DPR (Fadli Zon dan Fahri Hamzah) dan Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo) sebagai pengisi acara.

Berbalut suasana santai, humoris dan diselingi beberapa kejutan yang menampilkan sisi-sisi humanis dari beberapa pejabat publik kita. Kita menyaksikan kepiawaian para Menteri yang unjuk kebolehan bermain musik bahkan bergantian memandu acara menggantikan sang Host, Rosianna Silalahi. Tidak kalah menarik, penampilan Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang dengan leluasa menampilkan sisi-sisi humoris dalam diri mereka.

Malam ini pemirsa televisi disuguhkan sisi-sisi yang berbeda dari para pejabat publik yang saban hari hanya menampilkan keseriusan saat diliput media massa. Mereka pun sepertinya sangat menikmati peran masing-masing, terlihat dari wajah sumringah dan senyum manis yang tak pernah lepas di sepanjang acara.

Pemilihan istilah Rumah Pilkada sendiri sebagaimana dijelaskan oleh Rosi, menegaskan bahwa Pilkada yang akan dilaksanakan tahun 2018 mendatang dilaksanakan di rumah kita sendiri. Maka, sungguh tidak masuk akal jika hanya gara-gara Pilkada, kita tega merusak apalagi membakar rumah kita sendiri.

Pesan ini harusnya dapat ditangkap secara meluas oleh masyarakat yang akan menggunakan hak suaranya di Pilkada 2018 mendatang. Kita belajar dari pengalaman pahit pelaksanaan beberapa pilkada yang jauh melenceng dari semangat kebersamaan dan persatuan. Yang terjadi justru aroma perpecahan dan perselisihan yang sangat tajam diantara masing-masing calon.

Pilkada DKI Jakarta misalnya akan tetap menjadi salah satu memori terburuk dalam sejarah pelaksanaan Pilkada hingga saat ini. Merebaknya isu SARA benar-benar menyimpan potensi perpecahan yang gaungnya bahkan tersebar ke seluruh penjuru Nusantara. Baru-baru ini kita juga menyaksikan penyerangan sekelompok orang ke kantor Kementerian Dalam Negeri yang belakangan diketahui tersangkut paut dengan urusan Pilkada.

Kita menyaksikan perhelatan Pilkada telah mengalami degradasi makna menjadi sekadar ajang perlombaan merebut kekuasaan yang berarti dapat menghalalkan segala cara. Kita semakin melupakan bahwa sejatinya Pilkada adalah pesta demokrasi. Layaknya orang sedang berpesta, semestinya kita merasakan kegembiraan dan sukacita bukan ketakutan karena teror/intimidasi.

Pesan Rumah Pilkada seharusnya merasuk ke dalam jiwa  seluruh anak bangsa. Tak hanya Kompas TV yang sudah berkomitmen akan berjuang menjadi sumber berita/informasi yang independen dan terpercaya. Lalu bagaimana dengan kita? Sesungguhnya tugas berat sudah menanti di depan mata. Setelah Pilkada 2018, kita pun akan melaksanakan Pemilu serentak (Pileg dan Pilpres) tahun 2019.   

Sekali lagi, Indonesia adalah rumah kita. Segala macam bentuk agenda pesta demokrasi (Pilkada, Pileg, Pilpres) juga terlaksana di rumah kita ini. Sebagai pemilik rumah yang sah, menjadi tugas dan tanggungjawab kita pula untuk terus menjaganya. Jangan pernah biarkan kesempatan orang lain apalagi maling yang ingin mencari kesempatan untuk menjarah isi rumah kita. Terlebih lagi, jangan pula berlaku tolol dengan mengacak-acak isi rumah kita sendiri apalagi sampai tega membakarnya. Jadikan pesta demokrasi ini sebagai momen bersama merayakan sukacita dan bahagianya hidup di alam demokrasi. Semoga          

Jambi, 19 Oktober 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun