Terpisah,Kepala SMPN 3 Bayat Agus Tri Purwanto SPd menyerahkan sepenuhnya kepada paraguru dalam membimbing dan mengarahkan anak-anak untuk melawan peredarannarkoba, antara lain lewat materi pelajaran sekolah maupun seni grafitti.
“Kitatak ingin generasi penerus bangsa ini tercemar dan menjadi korbanpenyalahgunaan narkoba. Narkoba itu virus yang sangat menyengsarakan masa depangenerasi negeri ini. Jauhi narkoba dan jangan sekali-sekali anak-anak coba-cobamenjadi pengguna narkoba. Kami juga mengucapkan terima kasih atas bimbinganKasat Narkoba Polres Klaten yang meluangkan waktu memberikan arahan siswa untukmenjauhi narkoba,” kesan Agus Tri Purwanto.
Usaimenyaksikan puluhan siswa Estib menggoreskan kanvas tinta ke kain putih dandinding tolak narkoba lewat seni grafitti, Danang didampingi Kepala Estibmeninjau Sanggar Seni Estib. Dan ketika melihat ada tiga siswi sedang maingitar, Kasat Narkoba tak menyia-nyiakan dan ikut tampil bernyanyi bersama tigasiswi kelas 9 tersebut.
Selamadua puluh menit, Kasat Narkoba Polres Klaten ini benyanyi diiringi gitar yangdimainkan dua siswi dan potensi seni musik siswa Estib diharapkan bisa terusditingkatkan. Kemampuan dasar sudah bagus dan tinggal lebih halus lagi untukmengasahnya.
KataDanang, kemampuan siswa Estib dalam olah seni musik juga tak diragukan lagi dansuatu saat nanti, direncanakan akan ada gelaran pentas musik di Polres Klaten.“Kita nanti akan undang grup orkestra Estib ini untuk tampil, kita memangsangat berkesan dan Estib ini luar biasa dalam penolakan bahaya narkoba danjuga mahir dalam seni musik,” kesan Danang.
AsimSulistyo, guru seni budaya Estib mengaku selalu siap untuk terus mengawalpotensi siswa dalam olah seni grafitti dengan tema menolak narkoba, menolakseks bebas, tolak minuman keras, tolak prilaku negatif di kalangan remaja dansebagainya. Pada dasarnya, katanya, siswa Estib selalu mengikuti apa yangdiarahkan para guru.
“Sebuahsekolah mau maju atau sebaliknya mundur tanpa ada prestasi, tergantung adatidaknya kemauan keras para guru. Kalau semua guru punya prinsip tak sekedarmengajar, akan tetapi juga turut mengawal potensi siswa secara all out, insyaAlah sebuah sekolah akan maju berkembang, dan berprestasi. Kita yakin bahwaniat baik demi mengawal menggapai cita-cita siswa itu menjadi obor para gurudalam mengabdi,” tandas Asim yang tinggal di Desa Krakitan, Bayat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H