Mohon tunggu...
Jeffry Watumena
Jeffry Watumena Mohon Tunggu... -

Maju lah Negeri Ku

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mualem: Jangan Kibarkan Bendera GAM saat Milad GAM 4 Desember

3 Desember 2014   19:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:08 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4 Desember, besok pada tanggal itu setiap tahunnya masyarakat Aceh khususnya Ex Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sibuk mempersiapkan hari jadinya (Milad). Pada tanggal 4 Desember inilah selalu dikenal sebagai hari lahir kelompok separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Dari tahun ke tahun pada tanggal 4 Des di setiap tahunnya, Ex Kombatan GAM, dan tokoh-tokoh akan berlomba untuk unjuk eksistensi merayakan hari jadinya GAM ini, mereka bisa mengadakan lewat pengibaran bendera Aceh Merdeka, Zikir dan doa bersama dengan anak yatim piatu, upacara bendera, wawancara dengan media, atau aksi unjuk rasa dengan membentangkan bendera GAM di setiap kota di Aceh. Sedangkan banyak rakyat Aceh tidak setuju dengan diadakannya Milad GAM khusunya tokoh-tokoh ALA-ABAS pro Indonesia berharap agar masyarakat Aceh untuk tidak merayakan 4 Desember demi menjaga keamanan dan perdamaian Aceh (penandatanganan persetujuan MoU Helsinky).

Selasa kemarin tepatnya tanggal 02 Desember 2014 disalah satu media cetak dan elektronik di Aceh Faisal Saifuddin selaku Sekretaris Panitia peringatan Milad GAM ke-38 menyatakan pada Kamis, 4 Desember 2014 Empat ulama besar Aceh dijadwalkan akan menghadiri peringatan Hari Jadi (Milad) Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke 38. Kegiatan peringatan Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke 38 dengan acara utamanya dengan Zikir dan Doa bersama yang akan dipimpin langsung oleh empat Ulama Besar Aceh diantaranya abu Paya Pasie, Abu Kuta Krueng, Abu Tumin dan Waled Marhaban Bakong (http://www.acehonline.info/mobile/detail.php?no_berita=10517).

Masih ingatkah pemberitaan mengenai penggerebekan ribuan Bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada tanggal 05 September 2014 bulan lalu. Dimana Anggota Intel Kodim 0710/Pekalongan menggerebek konveksi pembuatan bendera Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, yang menyita sebanyak 1.279 lembar bendera. Yang rinciannya, 1.250 lembar bendera GAM berukuran 97 cm x 67 cm yang sudah jadi dan siap kirim ke pemesannya di Jakarta, 1 lembar kain panjang ukuran 4 meter x 1 meter bergambar 10 bendera yang belum dipotong, serta 19 lembar bendera yang rusak atau BS (http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news_pantura/2014/09/05/215763/Kodim-Pekalongan-Gerebek-Konveksi-Bendera-GAM ).

Penyitaan ribuan Bendera GAM di Pekalongan oleh Kodim

Apakah benar pernyataan disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Aceh H. Muzakir Manaf atau yang di sapa Mualem itu yang menyerukan kepada seluruh masyarakat di provinsi Aceh untuk tidak mengibarkan bendera Aceh, Bintang Bulan, pada 4 Desember 2014 yang bertepatan dengan hari milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Apakah yakin dengan pernyataan yang disampaikan (Wagub Aceh)http://aceh.tribunnews.com/2014/11/28/mualem-jangan-kibarkan-bintang-bulan-saat-milad-gam . Ini perlu dipertanyakan..? Kami rakyat Aceh ingin membuktikan dengan adanya pernyataan Mualem besok.

14175845751255153088
14175845751255153088
Mualem : Larangan Pengibaran Bendera Aceh besok Kamis 4 Desember 2014

Besok, kami orang Aceh masa bodoh ada berapa bendera GAM yang akan dikibarkan di Aceh ataupun di luar negeri, besok kami rakyat Aceh tidak peduli aksi unjuk rasa yang akan mengibarkan bendera Separatis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di pelosok Aceh. Selama Ex kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang menyebut diri mereka sebagai Pemimpin Pemerintahan Aceh. Mereka tidak akan lakukan apa-apa (hanya mementingkan diri sendiri) untuk mensejahterakan rakyat Aceh dari kemiskinan, maka mereka tak layak menjadi pemimpin rakyat Aceh. Munafik...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun