Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Dokter dan penulis tentang vaksin, vaksinasi untuk bayi, dewasa, orang tua dan pelancong. Juga tertarik dengan masalah kesehatan secara umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

10 Vaksin Baru untuk Pengobatan Penyakit Kanker di Tahun 2012 - Bagian Ketiga

24 Desember 2012   05:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

10 Vaksin Baru Untuk Pengobatan Penyakit Kanker

Di Tahun 2012 - Bagian Ke Tiga


Tak terasa tahun 2012 telah mendekati akhir, hanya tinggal kurang seminggu lagi akan terjadi penggantian tahun yang baru menjadi tahun 2013.

Apa yang telah terjadi sepanjang tahun 2012 di dunia penelitian vaksin ? Apakah telah ditemukan vakin baru untuk mencegah penyakit infeksi ? Atau telah ditemukan vaksin HIV yag sudah dituggu-tunggu hampair 40 tahun lamanya ?

Bagaimana dengan perkembangan penelitian phase III vaksin Dengue yang sedang dilakukan di 5 negara ASEAN, yaitu di Indonesia, Thailand, Philipine, Malaysia dan Viet Nam ?

Apakah para ilmuwan telah berhasil menemukan vaksin malaria juga ?

Apakah ada terobosan baru dari vaksin lama ? Misalnya menjadi hexavalent vaksin ? Atau bahkan vaksin yang berisi tujuh valensi ?

Atau telah ditemukan juga vaksin untuk pengobatan penyakit non infeksi ?

Ya benar, anda tidak salah membaca,  yaitu adanya berita tentang berhasil ditemukannya vaksin untuk mengobati penyakit non infeksi, bukan seperti selama ini, kita hanya kenal dan tahu vaksin untuk mencegah penyakit infeksi.

Para ilmuwan pengobatan telah mengubah paradigma bahwa vaksin hanya untuk mencegah penyakit infeksi menjadi vaksin juga mengobatai penyakit non infeksi !

Nah, mendekati ujung tahun 2012, kali ini kita ingiin membahas hasil kerja para ilmuwan dalam bidang vaksin dan temuan mereka untuk mengobati dan mengatasi PENYAKIT NON INFEKSI .

Pendahuluan


Sejarah perkembangan vaksin modern dimulai sejak Edward Jenner pada tahu 1796, yang berhasil membuat seorang anak berusia 8 tahun menjadi kebal terhadap penyakit cacar, hanya dengan mmenggoreskan nanah dari cacar sapi ke lengan anak tersebut.

Sejak dulu vaksin selalu dikaitkan dengan tujuan pemakaian untuk mencegah penyakit infeksi, namun secara bertahap, penelitian telah beralih ke sistim pertahan tubuh, untuk membuat vaksin bukan hanya untuk mencegah penyakit, tetapi juga untuk mengobati penyakit, yang mulai dilakukan dibidang pengobatan penyakit keganasan kanker (onkologi)

Vaksin pengobatan penyakit yang pertama akan dipasarkan adalah vaksin Oncophage, yang telah mendapatkan pengakuan di Rusia pada tahun 2008, yang dipergunakan untuk mengobati penyakit kanker ginjal. Dan vaksin sipuleucel-T, yang diakui oleh FDA Amerika tahun 2010, dipakai untuk mengobati penyakit kenker prostat pada pria.

Menyusul dibelakang perkembangan penelitian vaksin untuk pengobatan adalah vaksin untuk mencegah penyakit infeksi yang telah lama ditunggu, seperti misalnya vaksin HIV, vaksin HPV  untuk mencegah penyakit kanker serviks pada wanita

Pembahasan


Berikut ini kita akan membahas temuan 10 jenis vaksin yang dipergunakan untuk pengobatan, yang telah berhasil ditemukan oleh para ilmuwan dalam usaha penelitian mereka sepanjang waktu hingga pada tahun 2012.

(Lihat Posting sebelumnya 10 Vaksin Baru Untuk Pengobatan Penyakit Kanker Di Tahun 2012 - Bagian Ke Dua - 20 December 2012)

----------------------------------------------------------------------------------------------------

5. Vaksin Untuk Pengobatan Penyakit Alzheimer


Saya yakin banyak orang pernah mendengar nama penyakit Alzheimer ini, karena salah satu penderitanya yang terkenal adalah aktor terkenal dan juga bekas presiden Amerika Serikat, yaitu President Ronald Reagan. Beliau pada akhir hidupnya telah menderita penyakit Alzheimer ini, sehingga menghilangkan semua daya ingat dan kemampuan intelektual korbannya dan berakhir dengan kematian.

Sehingga penyakit Alzheimer ini juga dikenal sebagai "penyakit perampok daya ingat manusia"

Apa itu Penyakit Alzheimer ?


Penyakit Alzheimer adalah bentuk gangguan daya ingat yang paling umum dan tidak ada pengobatan untuk penyakit ini. Penyakit ini pertama kali dicatat dan dipublikasikan oleh seorang dokter psikiater Jerman bernama Alois Alzheimer pada tahun 1906, dan kemudian penyakit ini diberi nama dokter tersebut.

Penyakit ini ditemukan pada orang berusia diatas 65 tahun atau lebih, data tercatat pada tahun 2006 telah ada sebanyak 26.6 juta orang diseluruh dunia yang menderita penyakit Alzheimer ini.

Juga diperkirakan bahwa, akan ada 1 orang penderita penyakit Alzheimer diantara 85 orang yang ada diseluruh dunia pada tahun 2050 nanti . Jadi suatu angka yang lumayan tinggi.

Penyakit ini berkembang dengan gejalah yang tidak menyolok, dan gejalah paling utama dan pertama yang kita lihat adalah bahwa daya ingat orang tersebut menurun, yang kadang-kadang kita kaitkan dan dikaburkan dengan keyakinan bahwa gangguan kemampuan mengingat ini akibat pengaruh usia yang mulai lanjut, karena dianggap normal atau biasa-biasa saja, sehingga kita sering melewati gejalah penyakit Alzheimer lain yang lebih penting dan berciri khas.

Kemudian akan ada gangguan kemampuan berpikir, perubahan emosi dan mood atau suasana hati, rasa bingung, cepat marah dan gampang tersinggung, dan lain gejalah yang tidak khas.

Apa Penyebab Penyakit Alzheimer ini ?


(http://www.mayoclinic.com/health/alzheimers-disease/DS00161/DSECTION=causes)

Para ilmuwan mempunyai keyakinan bahwa penyakit Alzheimer merupakan akibat gabungan antara faktor genetik , gaya hidup dan juga faktor lingkungan, yang terus menerus, dari waktu ke waktu mempengaruhi otak.

Sekitar 5% penyebab Alzheimer adalah karena perubahan genetik yang spesifik yang pada akhirnya mengarahkan orang tersebut akan menjadi penderita penyakit Alzheimer.

Sementara itu, masih banyak hal yang tidak kita ketahui, apa sesungguhnya penyebab penyakit Alzheimer ini. Kita tahu bahwa penyakit ini akan merusak dan mematikan sel otak. Otak seorang penderita penyakit Alzheimer mempunyai lebih sedikit sel otak dan juga jaringan penghubung antar sel otak, bila dibandingkan dengan otak seorang yang sehat.

Semakin banyak sel otak yang mati, maka otak akan mengerut, sehingga dibawah mikroskop, kita akan melihat 2 bentuk kelainan yang merupakan tanda dan ciri khas otak yang mengalami penyakit Alzheimer, yaitu :


  • Plaque, yaitu gumpalan protein beta amyloid, yang bisa merusak dan membinasakan sel otak dengan berbagai cara

  • Gambaran kusut dan tidak beraturan saluran yang menghubungkan antara sel otak. Sebetulnya saluran itu diperlukan untuk men-transport nutrient untuk sel otak, namun karena kerusakan sistim saluran ini akibatnya transportasi nutrient menjadi terganggu dan akibatnya sel otak akan menjadi rusak dan mati

Faktor Resiko Penyakit Alzheimer


- Usia

Peningkatan usia adalah faktor resiko utama terjadinya penyakit Alzheimer, penyakit ini tidak terjadi pada saat kita berusia remaja. Namun begitu usia kita menginjak 65 tahun, maka kemungkinan anda menderita penyakit Alzheimer ini meningkat menjadi 2 kali lebih besar untuk setiap lima tahun yang akan bertambah. Dan hampir 50% dari yang berusia 85 tahun sudah menderita penyakit Alzheimer ini.

Bahkan pada mereka yang mempunyai kelainan genetik, maka pada usia awal 40  tahun atau 50 tahun telah menderita penyakit Alzheimer ini lebih awal dibandingkan mereka yang tidak mempunyai kelainan genetik.

- Riwayat Keluarga dan Faktor Genetik

Jika orang tua kita, atau saudara kita atau anak kita adalah penderita Alzheimer, maka kita akan mempunyai kemungkinan sangat besar juga akan menderita penyakit ini.

- Gender

Wanita lebih besar kemungkinan menderita penyakit Alzheimer, ini sebagian karena wanita umumnya hidup lebih panjang dan lama daripada kaum pria.

- Gangguan Fungsi Kognitif  Ringan

Mereka yang mempunyai gangguan fungsi kognitif ringan, mempunyai masalah dengan kemampuan daya ingat, akan mempunyai kemungkinan lebih besar menderita penyakit Alzheimer ini dibandingkan mereka yang normal.

- Gaya Hidup dan Kesehatan Jantung

Tidak ada gaya hidup tertentu yang bisa mengarahkan kita menjadi penderita Alzheimer, namun katanya bahwa gaya hidup yang tidak sehat dan resiko penyakit jantung akan meningkatkan kemungkinan kita juga akan menderita penyakit Alzheimer ini.

Gaya hidup tidak sehat seperti misalnya :


  • Kurang berolah raga
  • Merokok
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar Cholesterol tinggi
  • Penyakit diabetes yang tak terkontrol dengan baik


Faktor resiko yang telah kita sebutkan diatas juga akan menyebabkan kelainan yang disebut Vascular Dementia, yaitu kondisi gangguan daya ingat dan kemampuan mengingat yang disebabkan gangguan peredaran darah otak, dan menurut para ahli penyakit saraf, kedua kondisi gangguan daya ingat ini, yaitu Alheimer dan Vascular Dementia ini, saling mempengaruhi, dan gangguan yang satu membuat gangguan yang lain menjadi lebih buruk keadaannya.

Namun ada satu kondisi dimana kita bisa mencegah atau menghambat perkembangan penyakit Alzheimer, yaitu gaya hidup aktif yang melibatkan kinerja otak untuk selalu belajar dan mempelajari sesuatu yang baru, dan hubungan sosial dengan sesama manusia dan lingkungan yang aktif dan harmonis.  Seperti misalnya :


  • Mengikuti tingkat pendidik resmi atau yang lebih tinggi
  • Pekerjaan yang menantang
  • Rekreasi santai yang merangsang kerja dan aktifitas mental, misalnya membaca, bermain game atau memainkan alat musik
  • Interaksi sosial yang kerap dan sehat


Para ilmuwan tidak bisa menerangkan dengan tepat apa yang terjadi dengan semua kegiatan ini yang bisa mencegah atau menghambat perkembangan penyakit Alzheimer, namun menurut teori yang dikembangkan, bahwa dengan semua kegiatan ini, akan merangsang terbentuknya koneksi hubungan yang sehat antara sel neuron saraf satu dengan yang lain, yang dapat melindungi sel otak kita dari efek penyakit  Alzheimer.

Hingga saat ini belum ada obat atau cara pengobatan yang tepat untuk penyakit Alzheimer ini.

Pada tahun 2012 akhir, telah diumumkan ditemukan vaksin untuk mengobati penyakit Alzheimer, yaitu :

CAD106, diproduksi oleh Novartis dan Cytos, untuk pengobatn  Amyloid β peptide, yang terbentuk pada plaque di otak penderita penyakit Alzheimer

Diperkirakan vaksin ini akan dapat mencegah perkembangan lebih lanjut penyakit Alzheimer ini bila diberikan pada saat awal penyakit ini terdeteksi.

6. Vaksin Untuk Kanker Paru Paru


Tentu juga banyak dari kita yang mengetahui penyakit kanker paru paru ini, dan tanpa ragu ragu bisa menyebutkan penyebab utamanya adalah karena merokok dan asap tembakau.

Dari statistik ternyata asap tembakau dapat menyebabkan kasus kanker paru ini sebanyak 80- 90% . Sedangkan 10 - 15% adalah mereka yang tidak merokok, tapi karena hal seperti terhirup gas radon, asbes, atau polusi udara dan asap rokok dari orang lain atau yang sering disebut Perokok Pasif.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia atau WHO, yang dikeluarkan pada April 2011, maka angka kematian karena kanker paru di Indonesia adalah 35,185 per 100.000 penduduk atau mencapai 2.47% dari seluruh kematian.

Sedangkan usia saat kematian terjadi karena merokok adalah 20.51 per 100.000 penduduk. Indonesia menduduki posisi ke 58 dari negara seluruh dunia dalam hal kematian akibat tembakau atau rokok ini.

Dalam asap rokok yang dihirup terdapat sekitar 4.000 zat kimia yang bersifat karsinogen atau penyebab kanker. Namun diantaranya yang paling hebat adalah zat yang disebut Nitrosamine dan policyclic aromatik hidrokarbon.

Dalam proses penghentian merokok, maka sel paru yang sehat akan tumbuh kembali dan menggantikan sel paru yang rusak. Untuk bekas perokok, maka proses penggantian sel paru yang sakit menjadi sel sehat paru seperti layaknya orang bukan perokok,  proses penggantian ini baru akan selesai setelah 15 tahun kemudian, bisa kita bayangkan betapa hebat efek perusakan asap rokok terhadap jarigan paru kita

Perokok Pasif

Perokok pasif, yaitu mereka yang menghirup asap rokok dari orang lain, karena berada dalam satu ruangan kerja atau tinggal bersama perokok aktif, perokok pasif ini  mempunyai resiko 24% menjadi penderita kanker paru dibandingkan dengan mereka yang bukan perokok pasif.

Sekitar 3.000 kematian akibat kanker paru setiap tahun akibat menjadi perokok pasif ini.

Penyebab Kanker Paru yang lain :

- Serat Asbes

Bahan asbes dahulu banyak dipergunakan untuk bahan bangunan dan bahan untuk bahan penyekat atau  isolsi panas dan kedap suara. Namun sekaraang sudah mulai sangat dibatasi atau tidak dipergunakan lagi.

Bahan asbes ini bisa menyebabkan terjadinya kanker paru.

- Gas Radon

Gas radon ini didapat dialam, merupakan gas yang dihasilkan dari proses penguraian alamiah unsur Uranium.

Di Amerika Serikat, sebanyak 12% atau sejumlah 15.000 hingga 22.000 kematian karena kanker paru karena gas radon ini.

- Faktor Keluarga

Ada penelitian yang membuktikan kanker paru lebih banyak terjadi pada keluarga dengan faktor genetik tertentu, ditambah lagi bila mereka juga menjadi perokok.

Pada tahun 2012 ini juga diumumkan ditemukan vaksin untuk pengobatan kanker paru :

CV9201, diproduksi oleh CureVac, vaksin ini ditujukan kepada Non-small cell lung cancer

Diyakini vaksin ini akan meningkatkan response imunologi terhadap sel kanker paru ini.

Vaccine Saves Lives !

..... Akan Segera Dilanjutkan Di Bagian Ke Empat....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun