Kisah Jenaka Nazreddin - Menulis Surat Cinta
Ali adalah tetangga Nazreddin di kampung. Ketika masih kecil, Ali ada pemalas dan tidak mau belajar membaca juga menulis, ketika sudah dewasa, maka Ali menjadi seorang yang buta aksara.
Suatu malam Ali ingin mengirim surat untuk isterinya yang tinggal ditempat yang jauh dari kampung mereka. Berita yang ingin disampaikan Ali itu sangat penting, sehingga Ali harus menulisnya malam itu juga, agar supaya bisa dikirimkan pagi pagi ke-esokan harinya.
Lalu Ali berangkat ke-rumah Nazreddin untuk minta tolong.
Sudah hampir tengah malam ketika Ali tiba didepan rumah Nazreddin, sobatnya, lalu Ali mulai mengetuk pintu rumah Nazreddin. Saat itu Nazreddin sudah berbaring di-tempat tidur bersiap-siap untuk tidur, namun pada akhirnya, Nazreddin terpaksa bangun juga dan membukakan pintu rumahnya bagi tamu yang datang tidak pada waktunya.
" Ini sudah di-tengah malam, ada masalah apa kiranya ?" tanya Nazreddin dengan dongkol.
" Saya benar-benar memerlukan bantuan kamu, Nazreddin " jawab Ali
Tanya Nazreddin kepada Ali " Kamu mau meminjam uang lagi dari saya ? Saat ini saya juga sedang tidak mempunyai uang, sobat !"
" Bukan begitu Nazreddin, saya minta bantuan kamu untuk menuliskan surat untuk saya. Surat ini akan saya kirimkan kepada isteri saya. Ada sesuatu berita yang penting, yang harus saya sampaikan kepadanya dengan segera. Tolonglah kamu membantu saya menulis surat ini Nazreddin, sobatku" jawab Ali dengan memelas
Pada awalnya Nazreddin menolak untuk membantu Ali menulis surat itu.
Tetapi karena keteguhan Ali yang tetap memaksa Nazreddin menulis surat untuknya, akhirnya Nazreddin terpaksa menuruti permintaan Ali temannya ini.
Tetap sebelumn mulai menulis surat itu, Nazreddin bertanya kepada Ali " Berapa jauh tempat tingggal isterimu saat ini ?"
" Apakah ini ada hubungan dengan surat ini ? Bukankah jaraknya dekat atau jauh, surat ini pasti akan sampai ke tujuannya juga bukan ?" jawab Ali dengan terheran -heran
" Oh ini berbeda Ali sobatku, Tulisan tangan saya ini sangat aneh untuk orang lain. Hanya saya dan isteri saya yang bisa membaca dan mengerti apa yang saya tulis. Maka itu, setelah surat ini selesai saya tulis, saya masih harus ke tempat tinggal isterimu untuk membacakan isi surat ini kepadanya . Jadi engkau harus juga memberi saya ongkos perjalanan menuju tempat tinggal isterimu itu" menjelaskan Nazreddin dengan kalemnya.
Mendenar penjelasan Nazreddin, Ali tampak sangat kecewa dan juga marah.
Akhirnya Ali terpaksa meninggalkan rumah Nazreddin tanpa berkata sepatah katapun.
Nazreddin tersenyum-senyum melihat tingkah laku Ali ditengah malam itu...
Pesan Moral :
1. Bantulah orang yang membutuhkan pertolongan kita dengan tulus dan sukacita
2. Membantu orang lain sama juga dengan membantu diri kita sendiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H