Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Dokter dan penulis tentang vaksin, vaksinasi untuk bayi, dewasa, orang tua dan pelancong. Juga tertarik dengan masalah kesehatan secara umum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kisah Jenaka Nazreddin - Di Sekolah

13 Agustus 2012   05:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:51 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah Jenaka Nazreddin - Di Sekolah

Ketika Nazreddin masih muda, dia bekerja sebagai guru bahasa disebuah sekolah dasar dekat rumahnya.

Satu hari, Nazreddin sedang mengajar tentang puisi kepada murid-muridnya. Dia berdiri didepan kelas dan memberi contoh bagaimana caranya membaca puisi yang baik.

Nazreddin mengutip sebuah puisi sebagai contoh :

" Oh Tuhan Allah ku,

Setiap bagian jiwa dan ragaku penuh dengan kemuliaan Mu

Semua yang berada didepan mataku

Adalah gambaran Mu belaka"

Tiba -tiba saja, muridnya yang terkenal nakal dikelas bertanya pada Nazreddin " Apa yang bapak pikirkan jika yang berada didepan bapak itu adalah orang bodoh ?"

Tanpa  memperdulikan gangguan itu, Nazreddin menyelesaikan puisinya dengan berkata " Yang ada didepan saya itu adalah orang bodoh seperti kamu".

Maka semua murid mentertawakan murid nakal tersebut yang menjadi malu tersipu-sipu.

Kemudian Nazreddin menjelaskan puisi tersebut kepada murid-muridnya. Lalu dberinya murid-muridnya tugas mengarang puisi tentang pasukan yang menyerang negara lain.

Murid nakal ini ingin membalas Nazreddin gurunya, dia bertanya sebuah pertanyaan yang cukup sulit. Tanyanya "Pencapaian mana yang terbesar menurut bapak, orang yang berhasil menaklukkan negara lain, atau seorang yang mampu melakukannya namun tidak melakukan hal tersebut atau orang yang berhasil mempertahankan negaranya dari serangan invasi orang lain?"

Jawab Nazreddin " Dengan jujur saya tidak tahu jawabannya. Namun saya tahu pasti ada tugas yang lebih berat daripada pertanyaan anda".jawab Nazreddin sang guru.

"Apa tugas itu, pak ?" tanya murid tersebut penasaran.

"Mengajar anda menjadi orang yang menaruh hormat kepada orang tua dan guru mu" jawab Nazreddin

Pesan Moral :

1. Hormati Guru dan Orang Tua maka kita akan dihormati orang lain

2. Guru adalah pelita kita dalam kegelapan ilmu pengetahuan, Orang Tua adalah lambang Cinta Kasih Tuhan Allah mu

3. Jangan mempermalukan orang lain kalau tidak ingin diri sendiri dipermalukan

Tulisan menarik lain dar dr. Leo Kurniawan

www.selukbelukvaksin.com

http://websitekuyangpertamaku.blogspot.com/

http://manfaatbeepropolis.blogspot.com/

http://selukbelukvaksin.blogspot.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun