Mohon tunggu...
Leo Kurniawan
Leo Kurniawan Mohon Tunggu... profesional -

Dokter dan penulis tentang vaksin, vaksinasi untuk bayi, dewasa, orang tua dan pelancong. Juga tertarik dengan masalah kesehatan secara umum

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Catatan Pribadi Tentang Propaganda Anti Vaksin dan Vaksinasi

4 Agustus 2012   09:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:15 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Catatan pribadi saya :


Saya membaca berita tentang MenKes RI Ibu N Mboi yang merasa kuatir akan keberhasilan program vaksinasi Hepatitis B di Indonesia dikarenakan adanya gerakan atau semacam propaganda tidak bertanggung jawab dari segelintir masyarakat yang mengaku 'ahli' atau 'tahu banyak tentang baik buruk vaksin dan vaksinasi'.

Saya merasa miris, gemas dan juga geram terhadap kelompok orang demikian, sebetulnya mereka ini dalam lubuk hatinya juga tahu betapa pentingnyya program vaksinasi bagi bayi dan anak mereka, dan juga bagi orang dewasa dan orang berusia lanjut, dan mereka sendiri sudah mendapatkan manfaat vaksin dan vaksinasi semasa kecilnya, namun sekarang karena suatu hal, mereka meniup-niupkan berita miring dan kurang bertanggung jawab kepada anggota masyarakat yang tidak mengerti atau yang minim akses tentang informasi kesehatan preventif, dan termakan isu bohong dan tidak bertanggung jawab ini.

Seperti tulisan saya tentang Manfaat Vaksin dan Vaksinasi bagi Bayi Anak Orang Dewasa dan Usia Lanjut, di website www.selukbelukvaksin.com, jelas jelas begitu banyak bukti dan fakta yang memperlihatkan dengan gamblang dan nyata betapa baik dan bermanfaatnya program vaksinasi terhadap pencegahan penyakit infeksi yang dapat kita cegah dengan mudah hanya dengan vaksinasi saja selain anjuran hidup sehat.

Banyak penyakit berbahaya yang telah berhasil dikontrol dan dikendalikan kejadian epidemiologinya, seperti misalnya penyakit cacar, penyakit polio, rabies dan penyakit infeksi lainnya.

Himbuaan saya bagi para Orang Tua :

1. Vaksinasi dan keputusan ingin divaksinasi adalah hak asasi setiap manusia merdeka, jadi jangan kita sebarakn berita bohong dan tidak bertanggung jawab untuk mempengaruhi, menghambat dan menggagalkan program kesehatan masyarakat pemerintah ini. Jadilah warga negara yang bertanggung jawab, yang bisa dan kompeten memutuskan semua ini adalah Departement Kesehatan RI beserta jajaran tenaga ahinya dan dunia kedokteran Indonesia. Sebagai warga negara yang baik, kita ikuti dan patuhi anjuran dan program kesehatan yang telah ditentukan bagi kita di negara RI ini.

2.  Semua tindakan kesehatan tentu ada manfaat juga resikonya, tapi dalam tangan orang yang ahli seperti dokter juga tenaga kesehatan lain yang sudah terlatih, maka semua resiko dan bahaya, bila adapun, akan dihindari dan dicegah kejadiannya, sambil  memaksimalkan manfaatnya.

3. Pemerintah Republik Indonesia, dalam hal ini Depertemen Kesehatan dan jajarannya, juga semua profesi kedokteran Indonesia tentu tidak akan mengorbankan anak bangsa Indonesia dengan suatu program yang tidak bertanggung jawab dan berbahaya. Jadi janganlah begitu naif dan berprasangka buruk terhadap kebaikan dan manfaat program imunisasi ini.

4. Diseluruh dunia semua negara giat menganjurkan program vaksinasi untuk warganegaranya, tujuannya tentu untuk meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan bangsa dan negaranya,bukan bertujuan mencelakakan bangsanya sendiri, karena dengan pencegahan penyakit, maka tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat bisa ditingkatkan, pada  gilirannya bangsa dan SDM menjadi kuat dan tangguh

5. Dalam dunia ilmiah, khususnyaa kedokteran, untuk mengatakan bahwa sesuatu tindakan itu berguna atau berbahaya,  diperlukan proses pengujian dan pembuktian  yang teliti, terencana, transparant, bisa dibuktikan dengan gamblang dan ilmiah. Demikian juga halnya tentang issu bahaya vaksin dan vaksinasi. Kita tentu tidak bisa hanya melihat satu kasus, misalnya kasus terakhir di Italia, yang pengadilan setempat memberi keputusan bahwa thimerosal vaksin penyebab autisme bayi, lalu membenarkan bahwa semua kasus autisme adalah karena thimerosal dalam vaksin.

Seperti orang bijak berkata, bahwa One swallow does not make a summer - yang artinya kita tidak bisa menarik kesimpulan yang pasti hanya karena adanya suatu bukti saja.

6. Banyak juga publikasi tentang autisme bayi yang tanpa pemberian vaksin apapun sebelumnya, namun tetap terjadi autisme, kenapa kelompok anti vaksin tidak mengatakan dan juga mempropagandakan hal ini kepada masyarakat ?

Banyak kejadian autisme bayi yang tidak mendapatkan vaksin sebelumnya atau diberikan vaksin yang bebas thimerosal, namun frekuensi autisme tidak menurun meskipun pemberian vaksin telah dihentikan, misalnya yang terjadi dinegara Skandinavia, begitu ada publikasi hubungan thimerosal dan autisme bayi, negara negara kawasan Skandinavia segera menhentikan pemberian vaksin dengan kandungan thimerosal, namun terbukti angka frekuensi  bayi dengan kelainan autisme tidak berkurang atau menurun, bahkan meningkat terus.

Hal ini membuktikan bahwa autisme tidak hanya karena vaksin, namun ada faktor lain yang juga mempengaruhi terjainya autisme pada bayi dan anak. Ini yang harus kita teliti lebih lanjut, bukannya kita mengeruhkan suasana dan membutakan mata dan hati kita, tidak mau melihat fakta dan kenyataan ini.

7. Bagi mereka yang klaim bahwa anaknya tetap sehat meskipun tanpa diberikan vaksinasi, itu sebetulnya karena anak mereka terlindung oleh yang dsebut "kekebalan kelompok" atau "herd immunity", yaitu anak tersebut berada dalam sekelompok besar orang yang telah kebal terhadap suatu penyakit, sehingga kuman atau bibit penyakit tidak bisa berkembang dan menuar kepada orang sekitarnya yang sebetulnya tidak kebal karena tidak pernah divaksinasi.

Kekebalan kelompok atau Herd Immunity ini bisa dicapai bila dalam suatu masyarakat atau sekelompok orang, bila yang kebal atau yang divaksinasi mencapai 80% atau bahkan lebih, maka sisa orang yang tidak divaksinasi akan tetap terlindung dari penularan penyakit infeksi karena efek proteksi dari kekebalan kelompok atau Herd Immunity ini.

8. Dalam Konvensi Hak Anak dan Undang Undang Perlindungan Anak, tercantum bahwa kesehatan adalah hak asasi anak dan menjadi kewajiban orang tua untuk mengusahakannya.

Diluar sana, bila ada orang tua yang dengan sengaja lalai menjalankan tugas ini, mereka akan mendapatkan sanksi hukum dari negara.

9. Harapan saya adalah, bahwa masih banyak orang tua dan anggota masyarakat yang rasionil, yang yakin dan percaya sepenuhnya bahwa vaksin dan vaksinasi adalah program pemerintah yang baik, bertanggung jawab, baik secara moral maupun secara ilmiah, yang bermanfaat nyata untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan bayi anak orang dewasa dan orang usia lanjut, bagi kesehatan masyarakat, bangsa dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun