Mohon tunggu...
Sekdilu Mel39enda
Sekdilu Mel39enda Mohon Tunggu... -

Diplomat soon to be

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengalaman dan Pelajaran dari KAA 2015

31 Mei 2015   16:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:25 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konferensi Asia Afrika sudah berakhir sejak sekitar sebulan lalu. Rangkaian KAA tahun 2015 dibuka dengan agenda pertemuan pada tanggal 19 April yang berlangsung hingga 23 April di Jakarta dan ditutup dengan Peringatan 60 tahun KAA yang dilaksanakan pada 24 April 2015 di Bandung. Sejumlah 91 negara Asia-Afrika, 15 negara peninjau, dan 10 organisasi internasional menghadiri KAA yang pada tahun ini mengangkat tema "Penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan dan Perdamaian Dunia". Dari 91 negara, sebanyak 21 negara dipimpin langsung oleh Kepala Negara/Pemerintahannya dalam menghadiri KAA. Pertemuan tingkat pejabat tinggi (Senior Officials' Meeting) yang dilaksanakan pada tanggal 19 April 2015 membuka dan mengawali rangkaian KAA tahun 2015. Dilanjutkan dengan pertemuan tingkat menteri (Ministerial Meeting) yang dilaksanakan pada tanggal 20 April 2015 serta puncak dari KAA adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT/Summit) Asia-Afrika yang dihadiri oleh para Kepala Negara/Pemerintahan atau yang mewakili pada tanggal 22-23 April 2015. Ketiga pertemuan ini membahas 3 dokumen terkait tema yang semuaunya bertempat di Jakarta Convention Center, Senayan.

Pada tanggal 24 April, delegasi bertolak dengan pesawat menuju Bandung untuk memperingati 60 tahun KAA. Komemorasi 60 tahun diawali dengan historical walk dari Hotel Savoy Homann menuju Gedung Merdeka yang menjadi venue KAA pertama pada tahun 1955. Di Gedung Merdeka, rangkaian peringatan 60 tahun KAA dilaksanakan dan diakhiri dengan penandatanganan Bandung Message. Setelah menyelesaikan acara di Gedung Merdeka, para delegasi melaksanakan sholat jum'at di Masjid Agung Bandung. Selanjutnya, delegasi menuju alun-alun Bandung untuk menyaksikan peresmian Monumen KAA yang dilanjutkan dengan jamuan makan siang di Gedung Pakuan Bandung. Setelah makan siang, delegasi menuju Bandara Husein Sastranegara untuk bertolak kembali ke Jakarta. Peringatan 60 tahun KAA di Bandung ini sekaligus mengakhiri rangkaian penyelenggaraan KAA tahun 2015.

[caption id="attachment_421548" align="aligncenter" width="512" caption="Para LO saat berdiri untuk menunjukkan posisi negara-negara saat photo session di Gedung Merdeka Bandung"][/caption]

KAA tahun 2015 ini mendeklarasikan 3 dokumen penting yang dibahas pada rangkaian pertemuan sebelumnya yaitu Declaration on Reinvigorating The New Asian-African Strategic Partnership, Declaration on Palestine, dan Bandung Message 2015. Ketiga dokumen tersebut menunjukkan upaya kongkrit dari negara-negara Asia-Afrika dalam menyikapi dan mengatasi ketimpangan yang terjadi di dunia hingga saat ini, terlebih dalam hal dukungan bagi kemerdekaan Palestina. Negara-negara Asia-Afrika sepakat untuk memperkuat kerja sama Selatan-Selatan sebagai bentuk solidaritas untuk mengurangi ketergantungan terhadap dominasi dunia pertama yang dianggap tidak bisa mengatasi ketimpangan yang ada.

Rangkaian Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 memang sudah berakhir, namun euforia dan pengalaman berharga dari kegiatan tersebut masih dirasakan oleh kami, angkatan 39, hingga sekarang. Betapa tidak, kami yang baru akan memulai pendidikan dan pelatihan Sekolah Dinas Luar Negeri (Sekdilu) pada bulan Juni tahun ini sudah dilibatkan dalam konferensi tingkat internasional sekelas KAA yang juga menjadi konferensi terbesar kedua di dunia setelah PBB. Keterlibatan angkatan 39 dalam panitia nasional KAA cukup beragam. Ada yang menjadi organizing committee, yang bertugas untuk menyiapkan segala keperluan pelaksanaan KAA. Ada yang bertugas sebagai conference officers (CO), yang menangani urusan penyelenggaraan persidangan. Mayoritas angkatan 39 menjadi liaison officers (LO) yang bertugas menjadi penghubung antara delegasi dan panitia.

[caption id="attachment_421549" align="aligncenter" width="504" caption="Para LO dari Angkatan 39"]

14330638311833621305
14330638311833621305
[/caption]

Banyak ilmu yang diperoleh dari keterlibatan kami selama pelaksanaan KAA ini. Yang terlibat sebagai organizing committee dapat mengetahui bagaimana mekanisme kerja kepanitiaan dalam pelaksanaan konferensi internasional yang juga melibatkan kementerian lain bahkan private conference organizer (PCO). Kompleksnya kepanitiaan ini juga memberikan pengalaman bagaimana bekerja dalam garis komando yang berjenjang dan kompleks. Bagi yang terlibat sebagai conference officers banyak belajar tentang mekanisme persidangan beserta dokumen-dokumennya, bagaimana mengorganisasi speakers dalam persidangan, bahkan trik-trik masing-masing negara dalam menyampaikan statement-nya. Bagi yang terlibat sebagai liaison officers belajar bagaimana berhubungan dengan delegasi yang bervariasi karakter dan sifatnya, bagaimana memberikan pelayanan terbaik bagi delegasi dengan tetap mematuhi peraturan dari panitia, dan bagaimana berkoordinasi dengan panitia lain untuk pemenuhan kebutuhan para delegasi. Masing-masing dari kami memiliki cerita dan kesan masing-masing dalam menjalankan tugasnya sebagai panitia KAA. Ada yang membanggakan, lucu, bahkan sedih. Semua itu merupakan pembelajaran yang berharga dan akan berguna di kemudian hari.

[caption id="attachment_421550" align="aligncenter" width="512" caption="Salah satu angkatan 39 yang mendapatkan tugas lain di sela-sela menjadi LO dalam KAA"]

1433063997647863429
1433063997647863429
[/caption]

Sembari menjalankan tugas sebagai panita KAA, ada juga kawan-kawan yang dilibatkan dalam momen-momen krusial di sela-sela pelaksanaan KAA seperti misalnya menjadi MC dan menyiapkan keperluan untuk acara penandatangan MoU oleh Bu Menlu, mendampingi delegasi bertemu mantan Presiden SBY di kediamannya, dan lain sebagainya. We felt honored karena kesempatan seperti itu dipercayakan kepada kami yang notabene baru saja bergabung dengan Kemlu. Pada akhirnya, kami sangat berterima kasih kepada Kemlu dan Panitia Nasional KAA yang telah memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan KAA. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan yang dilakukan saat menjalankan tugas. Namun kami meyakini apa yang disampaikan oleh Albert Einstein, "Anyone who has never made a mistake has never tried anything new".

(AS/ASN)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun