Mohon tunggu...
Binoto Hutabalian
Binoto Hutabalian Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis di www.sastragorga.org

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Rindu] Parade Rindu

8 September 2016   16:47 Diperbarui: 9 September 2016   06:16 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seribu rasamu, dan berjuta denyut tusukmu selama engkau tak sudi bertemu. Seribu igau didalam tidur, dan berjuta risau  menakut-nakuti sendiri kita.

Masam, pahit, sepat, getir, pilu, ngilu, gerah, resah, hampa, gelisah, sakit, perih, kebas, lemas, gersang, kering, sadis, nyeri, ngeri dan menggergaji. Melebihi serangan jantung, seranganmu melebihi hantu.

Kering, panas, tandus, pengap, dingin, letih, sedih, pusing, bingung, kacau, lumpuh dan mencekam. Seperti petak-umpat kita sering saling mencari dan mengacuhkan, tak peduli hati kita telah sekarat oleh luka.

Membacamu: betul-betul terhajar, serasa terbakar. Memar, menggelepar dan terkapar. Segalanya, hambar  menanti kabar.

Samosir '16

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun