Mohon tunggu...
Binoto Hutabalian
Binoto Hutabalian Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis di www.sastragorga.org

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pulau Itu Pun Menguap dari Peta?

18 Agustus 2016   10:51 Diperbarui: 18 Agustus 2016   11:01 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulau itupun Menguap dari Peta?

Samosir.

Dunia pernah menyebutnya Pulau. Sebagaimana pernah  dikisahkan di dalam peta Bumi yang letaknya bertengger indah di tengah-tengah Danau vulkanik Kaldera Toba yang berada persis di punggung Pulau Sumatera sebelah Utara.

Segunduk daratan Samosir yang dulunya berupa semenanjung itu konon masih terhubung langsung oleh sebentang daratan sepanjang kurang lebih 1Km. 

Kala itu sebutan Pulau Samosir masih belum dinamai Pulau, dan oleh ide kolonialis Belanda, entah untuk kepentingan apa maka akhirnya daratan itu diperintahkan harus dikeruk dengan kerja paksa  bertahun-tahun oleh masyarakat setempat hingga terciptalah terusan selebar kurang lebih 25 Meter dan sedalam kira-kira 4 Meter yang belakangan telah dikenal sebagai Terusan Pusukbuhit Tano Pinonggol (Tanah yang dibelah).

Terusan di kawasan Danau Toba Sumatera utara itu indah. Bersejarah dan bernilai sangat tinggi oleh karena getirnya proses penggaliannya, dulu. 

Oleh karena terusan itu juga, Samosir akhirnya terjuluki sebagai sebuah Pulo (Pulau) hingga di masa kekinian. Sebab telah benar-benar daratan yang dikelilingi oleh air. Air Danau Toba.

Tentunya keberadaan sebuah terusan senantiasa dipengaruhi oleh ketinggian permukaan air, penyuplainya. Dalam hal ini Danau Toba. 

Bercerita menyoal tinggi air Danau Toba, tak bisa dipungkiri bahwa itu tergantung kepada kondisi debit air masuk dan air buangan/penguapan sepanjang hari. Musim kemarau, merupakan pemicu utama nolnya pasokan air yang masuk ke danau, dan pintu buangan Air Terjun Sigura-gura satu-satunya momok penyedot utama keringnya volume air di danau. 

Kini, telah hampir setengah tahun kemarau, Pulau Samosir nyaris "menguap" dari peta. Nyaris kembali menjadi semenanjung. Sebab akan tak lagi dikitari air danau. Sebab kondisi terkini Terusan Pusukbuhit Tanoponggol hanya menyisakan lebar air terusan telah kurang lebih 3 meter kedalaman dibawah satu meter persis di titik kolong jembatan Tanoponggol yang biasanya stabil pada kondisi lebar 25 meter dan kedalaman diatas 2 meter.

Danau Toba mengering. Pantai-pantai pasir putihnya surut drastis. Nyaris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun