Mohon tunggu...
Binoto Hutabalian
Binoto Hutabalian Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Penulis di www.sastragorga.org

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Bulan Kemerdekaan RTC] Sekat Air Mata di Negeri Raya

17 Agustus 2016   09:19 Diperbarui: 18 Agustus 2016   09:32 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sekat Air Mata di Negeri Raya"][/caption]Sekat Air Mata di Negeri Raya

 

Proklamasi: Hiduplah Indonesia Raya.

 

Tuhanku, syukur atas surga itu

atas hancurnya cengkeraman belenggu penjajah

di nusantara raya.

Tuhanku, terimakasih atas seutas senyum

yang pernah mekar di bibir para bocah

bocah generasi pertiwi.

 

Tapi, Tuanku!

Tuan-tuan, yang belum puas memeras tanah air,

Yang belum cukup kenyang mengunyah tubuh ibu pertiwi, 

yang tuli, atas jeritan dan rasa lapar

yang saban hari berkumandang di lorong

lorong terik-malam.

 

Tuanku, tuan-tuan berdarah biru

yang bergelimang bahak dan harta, 

dengar, tolong terjemahkan

jeritan-raung teriakan-luka 

yang kedap oleh

dinding-dinding 

yang memenjara di pinggiran-pinggiran ibukota,

 

Kami juga Indonesia. Yang dibuahi merah putih, dan lahir dari pecahan ketuban ibu pertiwi.

Kami itu cucu-cucu Majapahit juga dan

generasi nusantara 

yang siap berbakti hingga hujung nafas-haus

dan lapar kami.

 

Kami bukan sampah, seperti isi isu di surat-kabar.

Atas nama rakyat indonesia, rakyat jelata.

 

Indonesia, Hari Proklamasi '16

Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Bulan Kemerdekaan RTC

 

[caption caption="Bulan Kemerdekaan RTC"]

[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun