[caption caption="Rumah"][/caption]
Rumah, di Bawah Hujan
Â
Istriku, mari kita tetaskan matahari-senja-beku itu hingga menetas jadi pelangi,
sebab gerimis belum letih
menetes-neteskan huruf puisi
yang belum tuntas kuanyam di jemari.
Â
Istriku, ikuti alun gitarku.
Temani bocah mungilmu ini bersenandungÂ
menemani tarian hujan
yang menghibur dari jendela kaca.
Â
Rumah Dingin, Pasir Putih '16
(Binoto H Balian)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!