Mohon tunggu...
Saroh Retno Wulan
Saroh Retno Wulan Mohon Tunggu... -

have a great PARENTS, have a great FAMILY, have a great TEACHER, have a great SELF, have an amazing FUTURE,have a SUCCESFULL, all is only in MY HAND,,,TRUST IT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sesimpel Apa “Hidup” Menurut Kamu?

27 November 2015   07:27 Diperbarui: 27 November 2015   07:56 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eee mbak, lapo sedih barang, gag usah susah sing penting jagane sesuk wes ono lak uwes mbak, timbang dadi wong mrengut wae aluk an ngguyu” (Eee mbak, buat apa sih sedih segala, ndak usah susah lah yang penting buat makan besok udah ada kan udah lega, dari pada cemberut terus lebih baik ketawa)

Hidup itu cuma sekali jadi nimatin aja lah, gitu kayaknya gambaran simple dari guyonan di atas. Lebih tepatnya sih celotehan dari salah satu tetangga ni yang kebetulan orangnya itu emang selalu bahagia, sampe-sampe orang bilang dia itu kayak nggak pernah punya masalah aja, tapi apa mungkin ya hidup tanpa masalah, hmm. Mau gimana dikata tapi ya itulah gambaran hidup menurut tetangga saya, hehe.

Mau susah atau seneng hidup yang kita jalani memang semuanya tergantung pada kita, bukan pada orang yang melihatnya bukan. Bisa kita angap simple bisa juga rumit, tapi sejatinya dalam hidup itu kita adalah aktor utamanya bukan sahabat kita, bukan juga pacar kita apalagi tetangga. Penulis mengatakan begitu tidak serta merta beranggapan bahwa kita menghilangkan status kita sebagai makhluk sosial, karena sampai kapanpun kita ya makhluk sosial, tidak pernah bisa hidup sendiri tanpa orang lain, tapi kata sosial ini jangan pula menjadikan kita bergantung pada orang lain. Jadi ya harus balance antara hubungan kita dengan orang lain dan hubungan dengan diri kita sendiri pastinya.

Kalau boleh saya rumuskan hidup itu adalah: LIFE = B C D (Born Choice Die), hidup layaknya abjad B C dan D. Born, kita terlahir di bumi ini dari rahim ibu tercinta, setelah kita hidup pastinya akan kembali ke asal mula kita yaitu tanah, Die. Dalam rumus sederhana itu ada satu titik yang tidak bisa kita hindari, abjad antara B dan D yaitu C, Choise. Satu kata yang akan menentukan semua lini hidup kita, jika salah dalam menentukan pilihan maka masa depanlah taruhannya. Menyeramkan ya!!! Hehe.

Berbicara mengenai rumus kehidupan di atas memang sedikt menegangkan, tapi selagi kita bisa menghadapi hidup ini dengan penuh percaya diri dan pertimbangan yang matang pasti akan mulus. Sekalipun tidak mulus banget ya palingan mulus aja, hehe.

Hidup terlalu rumit kalau kita berbelit-belit dan ia juga bisa menghancurkan jika kita terlalu menyepelekan. Simple saja kan, pilih saja mana yang bisa membuatmu bahagia dan tinggalkan apa yang tidak membuatmu nyaman, choise absolutely yours.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun