Mohon tunggu...
M Amin
M Amin Mohon Tunggu... -

seorang yang biasa dan tetap biasa selamanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menangis Untuk Sebuah Penyesalan.

1 Mei 2011   03:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:12 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignnone" width="640" caption="menangis"][/caption]

Aku ingin menangis untuk sebuah penyesalan yang akan datang,

Agar kelak aku tak menangisinya lagi ketika saat itu tiba

Aku ingin tertawa untuk sebuah kebahagiaan yang akan datang,

Agar kelak aku tak lepas kendali di atas kesenangan yang kudapatkan nanti

Lalu apa yang kemarin, saat ini, dan esok aku cari?

Sedangkan aku sangatlah kacau…!!!

Tak seorang sahabatpun dapat menuntun arahku…

Disini aku ungkap, aku akui aku melemah ,tak sekuat dan setegar dulu

Ingin rasanya aku kembali kemasa lalu

Untuk menghindari kesalahan yang kemarin aku perbuat

Dan sebisa mungkin tidak mengulanginya…

Lama sudah aku menjalin persahabatan dengan malam,

Ternyata kesunyian malam enggan memberi solusi untukku

Haruskah aku tidur dan berharap masalah ini telah terselesaikan saat terbangun…?

Bila aku tertidur, aku ingin mereka membangunkan aku saat aku tak lagi dapat dibangunkan…!

Agar aku dapat pergi, untuk mengulang mimpi-mimpi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun