Mohon tunggu...
H.Sabir
H.Sabir Mohon Tunggu... Freelancer - Lakum Dinukum Waliyadin

Dunia ini hanya untuk disinggahi dan dinikmati sesekali kita memang akan kedatangan sial, tapi tak akan berlangsung lama tidak ada pesta yang tak usai demikian juga tidak ada badai yang tak reda.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Cetak Kartu Vaksin, Peluang Bisnis Baru saat Pandemi yang Layak Dicoba

10 Agustus 2021   10:53 Diperbarui: 13 Agustus 2021   07:15 1549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kartu Vaksin yang dicetak dalam bentuk ID Card/Dok.Pribadi

Sejak diberlakukannya pemeriksaan kartu vaksin bagi pengunjung Mall, maka sertivikat vaksin sudah mulai dianggap sebuah keharusan bagi masyarakat.

Terlebih lagi pada masyarakat perkotaan yang mobilisasinya sangat bergantung pada kelengkapan administrasi maupun sertivikat tanda bahwa yang bersangkutan sudah mengikuti vaksinasi.

Di DKI Jakarta sendiri  kewajiban untuk menunjukan sertifikat vaksin Covid sudah mulai diberlakukan, hal ini dikuatkan dengan diterbitkannya Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 966 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 Covid-19.

Maka sejak hari ini kartu vaksin mulai menjadi kewajiban pokok yang harus disiapkan saat keluar rumah atau memasuki ruang-ruang publik seperti perkantoran, mall dan beberapa tempat lain yang mewajibkan pengunjung harus sudah divaksin.

Rupanya peluang ini ditangkap oleh para pelaku digital print dan studio-studio print rumahan, hingga saat ini permintaan masyarakat akan cetak kartu vaksin mulai meningkat drastis. Hampir setiap hari permintaan cetak kartu vaksin ditempat-tempat digital print di Jakarta antri dan sibuk.

Penulis sendiri mulai menangkap peluang ini sejak beberapa bulan lalu dan iseng-iseng membuat promosi di grup whatsApp arisan dan teman-teman komunitas. 

Rupanya buah keisengan tersebut menghasilkan cuan yang lumayan untuk sekedar menambah kuota data agar internet tetap hidup dan masih terus bisa mengirim tulisan di Kompasiana.

Permintaan kartu vaksin meningkat selama PPKM/Dok.Pribadi
Permintaan kartu vaksin meningkat selama PPKM/Dok.Pribadi

Hingga saat ini sudah ada hampir  seratusan kartu vaksin yang dicetak penulis di studio mininya dalam bentuk ID card dengan bahan PVC menyerupai kartu ATM. 

Berbekal grup whatssApp dan promosi dari mulut ke mulut akhirnya pencetakan kartu vaksin ini menghasilkan cuan dan menjadi peluang baru di tengah pandemi.

Prosesnya pun sangat mudah dan gampang bagi konsumen yang ingin di cetakin kartunya, hanya cukup dipandu via whatsApp untuk mendownload sertivikatnya melalui website Pedulilindungi (Pedulilindungi.id). 

Kemudian gambar yang sudah di dowlnoad tersebut dikirim ke penyedia cetak kartu vaksin untuk dicetak dan dikirim ke rumah masing-masing melalui aplikasi pengiriman.

Dengan bentuknya yang simpel, praktis dan mudah dimasukkan kedalam dompet dibandingkan di print dalam kertas biasa membuat kartu vaksin berbahan PVC ini sangat diminati.

Jadi buat kalian yang belum memiliki kartu vaksin apakah sudah punya rencana untuk cetak kartu vaksinnya atau disimpan saja dalam bentuk softcopy di handphone. 

Kalau saya sih cetak fisik lebih baik, selain praktis dan simpel. penyimpanan dalam bentuk softcopy tidak terjamin, bisa saja HP kita rusak, abis baterai atau hilang sementara kita butuh kartunya untuk jalan-jalan ke tempat yang mewajibkan surat sertivikat vaksin bagi pengunjungnya.

Nah, di balik musibah selalu ada hikmah yang menyertainya, contohnya pencetakan kartu vaksin, selain menjadi ladang bisnis baru juga turut menambah penghasilan bagi usaha-usaha rumahan dan digital printing baik skala besar maupun skala kecil.

Penulis sendiri saat sedang mengirim tulisan ini sambil membuka grup-grup WhatsApp untuk menerima kiriman gambar dari konsumen yang minta dibuatkan kartu vaksinnya.

Selamat Mencoba!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun