Kotamobagu. Mungkin pembaca belum terlalu mengenal nama kota ini. Maklum kota yang terbilang kota kecil ini berada jauh di Sulawesi Utara tepatnya di Bolaang Mongondow.Â
Meski kota ini kecil tapi termasuk ramai dan memiliki penghuni yang metropolis. Jika sedang berlibur ke Manado seharusnya Anda agak sedikit bergeser ke arah utara.
Jarak yang ditempuh dari Manado ke Kotamobagu sekitar 200 km, kira-kira sama jaraknya Jakarta-Bandung. letak geografis wilayah kota ini terdapat di dataran lembah kaki Gunung Ambang, sebuah gunung vulkanik yang mempunyai ketinggian sekitar 1.795 Mdpl.Â
Dengan penduduk yang berjumlah 150 ribuan, bisa dibilang kota ini cukup hidup dan selalu ramai.
Saat ini Kotamobagu lebih dikenal dengan sebutan kota seribu bentor. Sebuah moda transportasi yang mengadopsi becak di daerah Jawa. Kendaraan ini muncul sekitar awal 90an saat bendi (andong) mulai punah keberadaannya.Â
Kendaraan ini pertama kali muncul di daerah Gorontalo lalu mulai bermigrasi ke Kotamobagu. Di awal kemunculannya sempat memicu kesenjangan dengan moda transportasi lain seperti angkot.Â
Ukurannya yang kecil memudahkan penumpang untuk diantar hingga ke depan pintu rumah. Akhirnya membuat mobil-mobil angkot pun menyerah.
Hingga saat ini tidak ada lagi keberadaan angkot, atau mikrolet sebutan orang di sana. Jika di Jawa becak dijalankan dengan cara dikayuh layaknya sepeda, di sini justru menggunakan motor.
Tetapi motor yang digunakan bukanlah motor lawas seperti di Pulau Sumatrera atau motor bekas pakai. Di sini justru motor yang digunakan kebanyakan adalah tipe terbaru.
Bahkan, beberapa justru menggunakan motor seperti Kawasaki Ninja dan motor matic yang harganya termasuk mahal. Bukan tanpa alasan mengapa di kota ini jenis motor yang digunakan haruslah keluaran baru, masyarakat di sini cukup hedonis.