Bapak boleh menumpang Helikopter dan landing langsung di Lapangan terbuka dekat Bendungan Kebanggaan Sulawesi Utara pada zamannya.Toraut ataupun Kosinggolan dan menekan tombol tanda dimulainya swasembada pangan disana...yah..disana boleh tepat di pintu air irigasinya yang kini sudah mulai rusak dan tak tersentuh Anggaran karena disanalah terdapat berhektar-hektar sawah yang bapak impikan itu. atau mencanangkan program Reboisasi hutan tepat di puncak Gunung di Wilayah Taman Nasional yang mendunia itu.
Seperti yang pernah kami lakukan kepada Bapak Presiden BJ Habibi pada era Orde Baru meskipun hanya seorang Menteri, kami meliburkan seluruh anak sekolah dan berpesta menanti dan melihat dari dekat sang Menristek menginjakkan kaki tepat di wilayah Taman Nasional Dumoga Bone dan memulai harapan baru, mimpi baru akan swasembada pangan tanpa isu beras plastik.
Jika bapak takut tidak cocok dengan makanan yang ada di Sulawesi, maka di Bolaang Mongondow bapak tidak perlu was-was dan ragu, disini terdapat saudara-saudara kami yang didatangkan dengan penuh harapan dan impian oleh presiden terdahulu lewat program Transmigrasi dan swasembada pangan dengan mendatangkan ribuan kepala keluarga dari Jawa dan Bali yang kini sukses di tanah kami tanpa kesenjangan sosial. Mereka bisa memasak makanan kesukaan bapak dari beras yang diambil langsung dari penggilingan setempat tanpa mengandung plastik. atau mengiringi bapak dengan tari-tarian Sri Padi melalui anak-anak transmigran jawa, jika bapak ingin serasa berada di tanah jawa sekalipun. disini di Bolaang Mongondow tempatnya.
Semoga Bapak Sehat Selalu dan Memasukkan Bolaang Mongondow dalam agenda kunjungan selanjutnya.
Salam Tabi bo Tanob kon Punu Molantud Republik Indonesia ! Joko Widodo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H