Mohon tunggu...
Sabarudin 98
Sabarudin 98 Mohon Tunggu... -

suara fakultas ekonomi Univertas Halu Oleo Kendari

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Infrastruktur JOKOWI-JK dan Mimpi Orang Sulawesi

24 Januari 2015   01:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:29 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah menempuh perdebatan panjang tentang wacana naik tidaknya bahan bakar minyak (BBM), akhirnya rabu malam pemerintah secara resmi menaikan BBM yang secara langsung disampaikan oleh presiden. Dalam kondisi ini pemerintah seakan mendapatkan dua nafas sekaligus sebagai bekal mengawali kabinet kerja yang dibentuk JOKOWI-JK.Pertama pemerintah mendapatkan ruang fiskal yang memadai, hal ini sangat penting mengingat pemerintah ini memulai langkah menjalankan Negara diatas racikan APBN ala SBY yang sudah barang tentu mimpi-mimpi pemerintah dulu dengan sekarang sangat berbeda jauh, oleh nya itu ruang fiskan yang longgar sangat dibutuhkan. kedua pemerintah dengan ruang fiskal yang longgar tersebut memungkinkan untuk merencanakan program kerja sebanyak mungkin, demi untuk mewujudkan visi-misi pemerintah ala JOKOWI-JK, salah satunya dengan konsen pemerintah untuk membangun infrastruktur yang dibutuhakn untuk menjalankan roda perekonomian nasional, seperti membangun 50 waduk dari saat ini 261 waduk dan memperbaiki sarana irigasi yang mulai rusak, pembangunan jalan raya dan jembatan, membangun jalur kereta api, revitalisasi dan membangun bandara,revitalisasi 24 pelabuhan utama dan pembangunan pelabuhan baru. Secara umum. Kebijakan pemerintah dalam menaikan harga BBM dapat diterima, dengan beberapa alasan yang sudah jelas dikemukakan tadi. dan juga hal ini dapat diterima karena konsen pemerintah JOKOWI-JK kedepan diantanranya adalah ketahanan energi dan ketahanan pangan. Maka infrastruktur yang disebutkan diatas adalah syarat mutlak untuk menghadirkan ketahanan pangan dan ketahanan energy yang sudah menjadi masalah akut untuk Negara. Isu-Isu Klasik Infrastruktur Pulau Sulawesi Secaraumum infrastruktur pulau Sulawesi dalam konteks pembangunan nasional sampai hari ini masih bermasalah diantaranya jalan, kelistrikan, pelabuhan dan bandara. (1) Jalan untuk Sulawesi sampai hari ini masih memilki keterbatasan, hal ini dapat dilihat dari kondisi jalan transulawesiyang masih rusak parah dan belum mampu mengubungkan keenam provinsi yang ada. Untuk Sulawesi juga jalan belum mampu menjadi pendorong utama disektor pertanian kita, hal ini dapat dilihat dari keterbatasan jalan dalam menghubungkan pusat-pusat pertanian dipedesaan dengan pasar-pasar yang ada. Selain itu juga jalan belum mampu membuka pusat-pusat ekonomi baru. (2) kelistrikan, untuk Sulawesi masih memilki banyak tantangan diataranya kapasitas listrik yang ada belum mampu memenuli kebutuhan yang diminta, baik dari sisi rumah tangga, industri dan pemerintah sekaligus. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyrakat kita yang belum dialiri listrik terutama di desa-desa, sementara untuk di sektor swasta banyaknya pengusaha-pengusaha yang tidak melirik pulau Sulawesi karena terkendala dengan energy yang dibutuhkan tidak tersedia. Seperti di Sulawesi tenggara dalam membangun smelter kendala utamanya adalah listrik yang tidak tersedia. (3) pelabuhan untuk kasus pelabuhan pulau Sulawesi memilki tantangan yang sangat berat, tantangan ini diataranya adalah keterbatasan dermaga pelabuhan-pelabuhan yang ada, peralatan yang masih minim diataranya crone yang masih terbatas.Kondisi inilah yang mendorong terjadinya biayah logistik pulau Sulawesi tinggi, yang selanjutnya menjadi pupuk baik dalam menumbuhkan inflasi dibeberapa daerahSulawesi. Mimpi JOKOWI-JK dan Mimpi Orang Sulawesi Mimpi pemerintahan pemerintahan JOKOWI-JK dalam membagun infrastruktur, membangun pelabuhan, membagun listrik, membangun jalan, membangun bandara, juga tidak jauh berbeda dengan apa yang diimpikan masyrakat pulau Sulawesi, mereka memimpikan infrastruktur yang setara dengan infrastruktur pulau jawa. Mimpi ini pada dasarnya memilki alasan-alasan. Pertama Sulawesi dalam hal pembangunan sejak Negara ini berdiri selalu ditinggalkan kereta pembangunan tersebut, sementara disatu sisi tujuan utama pembangunan adalah untuk kesejahteraan seluruh masyrakat. Olehnya itu maka sudah selayaknya orang Sulawesi punya mimpi yang sama dengan pemerintahan sekarang. Kedua potensi sumber daya alam yang melimpah, untuk pulau sualwesi dalam hal pemenfatan sumber daya belum secara optimal dikelola dengan baik. Hal ini yang selalu mendasari orang Sulawesi untuk keras bicaranya ditingkatan nasional sana. Di sektor pertanian untuk pulau Sulawesi sangat menjanjikan bahkan untuk sektor ini sudah menjadi andalan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Tetapi pemanfaatan sektor ini belum masuk pada tahapan peningkatan nilai tambah, hal ini disebabkan oleh kendalan infrastruktur yang terbatas. Untuk sektor kalautan, pulau Sulawesi memili potensi yang sangat menjanjikan, tetapi sektor ini belum dikelola secara optimal kondisi ini dapat dilihat dari sektor kelautan belum menyumbang banyak dalam hal pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh kondisi infrastruktur pendukung sektor ini belum memadai. (3) pada sisi pertambangan, sektor ini dalam beberapa tahun belakang selalu menjadi tumpuan utama pemerintah dalam mendongrak pertumbuhan ekonominya. Tetapi sejak tahun 2014 semenjak terbitnya undang-undang minerba baru, sektor ini mendapat pukulan yang terasa karena undang-undang ini mensyarakat tambang harus dikelola dengan cara smelter. Sementara untuk mendirikan smelter sekalipun membutuhkan tenaga listrik yang besar.(4) JK itu orang Sulawesi, seharusnya arah rencana pembangunan ekonomi cabinet sekarang juga harus menguntungkan orang Sulawesi karena jusuf kala itu orang Sulawesi. Dan orang Sulawesi berharap banyak kepada jk dalam hal mendorong pembangunan sektor infrastruktur di semua wilayah Sulawesi dan bukan hanya Sulawesi selatan. JOKOWI-JKdan Komitmen Membangun Sulawesi Dalam bebera kesempatan JOKOWI-JK selalu memaparkan renvcana pembangunan di Indonesia, terutama pembangunanin infrastruktur hal ini sangat baik dan perlu disemaganti terus agar kobaran semangat kabinet ini tidak terkesan memilki ending yang tidak komitmen dengan pidato dan kenyataan. Salah satunya membangun kawasan timur Indonesia, seperti yang lalu-lalu komitmen pemerintah melalui pidato sangat apik dan penuh harapan tetapi endingnya yang tidak ada dan kalau ada hanya terkesan selalu memberikan obat penghilang rasa sakit dan sifatnya sementara. Obat penenang itu dapat dilihat dari intruksi presiden nomor 7 tahun 2002 tentang pelaksanaan kebijakan dan strategis nasional percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia. Kemudian keputusan presiden nomor 44 tahun 2002 tentang dewan pengembangan kawasan timur Indonesia. Kesemuan peraturan ini hanya menjadi obat penenang orang Sulawesi karena tidak memilki buah yang baik. Untuk itu kedepan orang Sulawesi tidak akan terima dengan hal semacam ini alasanya pulau Sulawesi memilki banyak sumber daya yang banyak. Ending yang jelas harga yang harus dibayar oleh pemerintahan JOKOWI-JK kepada orang Sulawesi atas kepercayaa yang diterima disetiap pidato kenegaraan. Ending itu berupa seberapa serius komitmen JOKOWI-JK dalam memperbaiki jalan dipulau Sulawesi, menambah kapasitas listrik dipulau Sulawesi, merevitalisasi pelabuhan dipulau Sulawesi. Hal ini perlu untuk dipastikan agar jangan terkesan kedepan pemerintah hanya akan menerbitkan peraturan yang sifatnya kabur dalam komitmen membangun pulau Sulawesi. Untuk itu menarik ditunggu seberapa seriuskah pemerintah JOKOWI-JK membangun pulau Sulawesi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun