Kehebohan di Galeri Matematika semakin hari semakin ramai. Media masa melaporkan, bahwa tempat itu mampu menghasilkan putra-putri yang cerdas. Hampir setiap saat mereka menemukan permainan matematika yang mengasyikkan. Belakang ini dikabarkan, salah seorang dari mereka mampu meramal masa depan.
"Meramal masa depan?" tanya salah seorang bapak.
"Betul, Pak mereka bisa meramal masa depan putra-putri Bapak," jawab pengunjung di sampingnya.
"Kalau begitu boleh anak saya diramal?"
"Boleh saja, silahkan Bapak ke depan minta untuk diramal," jawab pengunjung itu meyakinkan.
Selanjutnya bapak itu meminta untuk diramalkan anaknya yang baru berumur 7 tahun. "De boleh saya minta untuk diramal?" tanya bapak itu kepada Sinus.
"Oh ...Bapak ingin diramal?" jawab Sinus balik bertanya.
"Bukan, bukan saya yang mau diramal, tapi anak Bapak., boleh bukan?"
"Boleh, boleh anak Bapak siapa namanya?" tanya Sinus.
"Anak Bapak bernama, Raihan."
"Oh ... Raihan, akan saya coba ramal ya Pak," jawab Sinus sambil menulis nama Raihan.
Sinus begitu serius meramal nama Raihan. Ia mengotak-ngatik bilangan. Ia tersenyum, kemudian mangut-mangut seperti seorang peramal. Lalu ia mengatakan, "Putra Bapak bernama Raihan. R itu 18, A = 1, I = 9, H = 8, A = 1, dan N adalah 14. Jadi jumlahnya adalah 51. 51, berarti masa depan putra Bapak adalah pengacara."
"Apa, pengacara?" tanya Bapak itu.
"Betul, putra Bapak nantinya jadi pengacara," jawab Sinus mantap.
"Alhamdulillah, mudah-mudahan nanti bisa membela orang-orang lemah," ujar Bapak itu bersyukur kepada Allah.
Bagaimana Sinus bisa meramal masa depan? Beginilah caranya. Pertama-tama kita membuat tabel seperti berikut ini;
Abjad
Bilangan
Masa Depan
A
1
27
53
79
105
131
157
183
Tokoh agama
B
2
28
54
80
106
132
158
184
Penulis
C
3
29
55
81
107
133
159
185
Presiden
D
4
30
56
82
108
134
160
186
Pebisnis
E
5
31
57
83
109
135
161
187
Menteri
F
6
32
58
84
110
136
162
188
Direktur
G
7
33
59
85
111
137
163
189
Dokter
H
8
34
60
86
112
138
164
190
Profesor
I
9
35
61
87
113
139
165
191
Pilot
J
10
36
62
88
114
140
166
192
Polisi
K
11
37
63
89
115
141
167
193
Guru
L
12
38
64
90
116
142
168
194
Wartawan
M
13
39
65
91
117
143
169
195
Presenter
N
14
40
66
92
118
144
170
196
Jenderal
O
15
41
67
93
119
145
171
197
Arsitek
P
16
42
68
94
120
146
172
198
Ilmuwan
Q
17
43
69
95
121
147
173
199
Perancang
R
18
44
70
96
122
148
174
200
Bankir
S
19
45
71
97
123
149
175
201
Salesman
T
20
46
72
98
124
150
176
202
Jaksa
U
21
47
73
99
125
151
177
203
Pengrajin
V
22
48
74
100
126
152
178
204
Sastrawan
W
23
49
75
101
127
153
179
205
Pelukis
X
24
50
76
102
128
154
180
206
Penyanyi
Y
25
51
77
103
129
155
181
207
Pengacara
Z
26
52
78
104
130
156
182
208
Anggota Dewan
Setelah membut tabel tersebut barulah kita meramal. Caranya? Misalnya begini, nama Raihan. Kemudian, huruf-hurufnya kita beri nilai sesuai dengan tabel. R= 18, A =1, I = 9, H = 8, A = 1, N = 14. Selanjutnya , angka itu dijumlahkan secara berurut, 18 + 1 + 9 + 8 + 1 + 14 = 51. Angka hasil adalah 51 yang merupakan kunci ramalannya. Kemudian, kita lihat angka 51 ini berada di posisi profesi mana. Ternyata angka 51 menduduki posisi sebagai pengacara.
Contoh ramalan lainnya misalkan, nama penulis yaitu Drajat. Drajat, D = 4, R = 18, A = 1, J = 10, A = 1, dan T = 20. Jumlahnya, 4 + 18 + 1 + 10 + 1 + 20 = 54. Angka 54 menduduki profesi penulis.
"Terima kasih Nak, kalau memang peramal hebat!" ujar bapak itu.
"Sama-sama Pak mudah-mudahan Allah mengabulkannya. Ini hanyalah sebuah permainan," jawab Sinus tersenyum.
Nah, teman-teman sebagai catatan, jika dalam tabel tersebut hanya sampai bilangan 182, kita dapat meneruskannya  sampai tak terhingga. Ini tergantung pada kita, sampai angka berapa yang dikehendaki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H