Mohon tunggu...
Drajat Ajat
Drajat Ajat Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru yang sudah mengabdi 29 tahun sebagai guru matematika.

Kini mengajar di SMPN 1 Cangkuang Kab.Bandung, Jawa Barat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meramal Masa Depan dengan Matematika

29 Mei 2020   15:06 Diperbarui: 29 Mei 2020   15:05 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehebohan di Galeri Matematika semakin hari semakin ramai. Media masa melaporkan, bahwa tempat itu mampu menghasilkan putra-putri yang cerdas. Hampir setiap saat mereka menemukan permainan matematika yang mengasyikkan. Belakang ini dikabarkan, salah seorang dari mereka mampu meramal masa depan.

"Meramal masa depan?" tanya salah seorang bapak.

"Betul, Pak mereka bisa meramal masa depan putra-putri Bapak," jawab pengunjung di sampingnya.

"Kalau begitu boleh anak saya diramal?"

"Boleh saja, silahkan Bapak ke depan minta untuk diramal," jawab pengunjung itu meyakinkan.

Selanjutnya bapak itu meminta untuk diramalkan anaknya yang baru berumur 7 tahun. "De boleh saya minta untuk diramal?" tanya bapak itu kepada Sinus.

"Oh ...Bapak ingin diramal?" jawab Sinus balik bertanya.

"Bukan, bukan saya yang mau diramal, tapi anak Bapak., boleh bukan?"

"Boleh, boleh anak Bapak siapa namanya?" tanya Sinus.

"Anak Bapak bernama, Raihan."

"Oh ... Raihan, akan saya coba ramal ya Pak," jawab Sinus sambil menulis nama Raihan.

Sinus begitu serius meramal nama Raihan. Ia mengotak-ngatik bilangan. Ia tersenyum, kemudian mangut-mangut seperti seorang peramal. Lalu ia mengatakan, "Putra Bapak bernama Raihan. R itu 18, A = 1, I = 9, H = 8, A = 1, dan N adalah 14. Jadi jumlahnya adalah 51. 51, berarti masa depan putra Bapak adalah pengacara."

"Apa, pengacara?" tanya Bapak itu.

"Betul, putra Bapak nantinya jadi pengacara," jawab Sinus mantap.

"Alhamdulillah, mudah-mudahan nanti bisa membela orang-orang lemah," ujar Bapak itu bersyukur kepada Allah.

Bagaimana Sinus bisa meramal masa depan? Beginilah caranya. Pertama-tama kita membuat tabel seperti berikut ini;

Abjad

Bilangan

Masa Depan

A

1

27

53

79

105

131

157

183

Tokoh agama

B

2

28

54

80

106

132

158

184

Penulis

C

3

29

55

81

107

133

159

185

Presiden

D

4

30

56

82

108

134

160

186

Pebisnis

E

5

31

57

83

109

135

161

187

Menteri

F

6

32

58

84

110

136

162

188

Direktur

G

7

33

59

85

111

137

163

189

Dokter

H

8

34

60

86

112

138

164

190

Profesor

I

9

35

61

87

113

139

165

191

Pilot

J

10

36

62

88

114

140

166

192

Polisi

K

11

37

63

89

115

141

167

193

Guru

L

12

38

64

90

116

142

168

194

Wartawan

M

13

39

65

91

117

143

169

195

Presenter

N

14

40

66

92

118

144

170

196

Jenderal

O

15

41

67

93

119

145

171

197

Arsitek

P

16

42

68

94

120

146

172

198

Ilmuwan

Q

17

43

69

95

121

147

173

199

Perancang

R

18

44

70

96

122

148

174

200

Bankir

S

19

45

71

97

123

149

175

201

Salesman

T

20

46

72

98

124

150

176

202

Jaksa

U

21

47

73

99

125

151

177

203

Pengrajin

V

22

48

74

100

126

152

178

204

Sastrawan

W

23

49

75

101

127

153

179

205

Pelukis

X

24

50

76

102

128

154

180

206

Penyanyi

Y

25

51

77

103

129

155

181

207

Pengacara

Z

26

52

78

104

130

156

182

208

Anggota Dewan

Setelah membut tabel tersebut barulah kita meramal. Caranya? Misalnya begini, nama Raihan. Kemudian, huruf-hurufnya kita beri nilai sesuai dengan tabel. R= 18, A =1, I = 9, H = 8, A = 1, N = 14. Selanjutnya , angka itu dijumlahkan secara berurut, 18 + 1 + 9 + 8 + 1 + 14 = 51. Angka hasil adalah 51 yang merupakan kunci ramalannya. Kemudian, kita lihat angka 51 ini berada di posisi profesi mana. Ternyata angka 51 menduduki posisi sebagai pengacara.

Contoh ramalan lainnya misalkan, nama penulis yaitu Drajat. Drajat, D = 4, R = 18, A = 1, J = 10, A = 1, dan T = 20. Jumlahnya, 4 + 18 + 1 + 10 + 1 + 20 = 54. Angka 54 menduduki profesi penulis.

"Terima kasih Nak, kalau memang peramal hebat!" ujar bapak itu.

"Sama-sama Pak mudah-mudahan Allah mengabulkannya. Ini hanyalah sebuah permainan," jawab Sinus tersenyum.

Nah, teman-teman sebagai catatan, jika dalam tabel tersebut hanya sampai bilangan 182, kita dapat meneruskannya  sampai tak terhingga. Ini tergantung pada kita, sampai angka berapa yang dikehendaki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun