Efek corona membuatku jarang berbelanja, tidak bisa bebas ke pasar karena kena karantina wilayah. Boleh keluar asalkan memakai masker dan rajin cuci tangan. Beberapa hari lalu aku ke warung sayur sekitar rumah dan kaget ketika si amang sayur bilang harga bawang merah sekarang Rp60.000/kg. Iya-in aja deh, toh aku tidak akan membeli sebanyak itu. Aku akan berpikir berkali-kali untuk menghemat anggaran belanja.
Akhirnya aku cuma beli segenggam bawang merah seharga 16.000. Harga cabe merah keriting dan cabe rawit lumayan lebih murah daripada harga bawang merah. Cabe merah keriting dan cabe rawit hijau hanya kisaran 6-7 ribu rupiah. Bawang putih kubeli 2 buletan seharga lima ribu rupiah.
Ya beginilah kalau belinya di warung, pasti harganya jauh lebih mahal daripada beli sendiri ke pasar. Tapi kupikir-pikir, ongkos ojek motor ke pasar pulang pergi juga lebih mahal. Pakai angkot juga jatuhnya lebih mahal. Kalau ke warung selisih paling 2-3 ribu rupiah. Kalau ojek atau angkot bisa 4-6 ribuan selisihnya. Aku tinggal di Bogor mepet Sukabumi yang dibilang kampung juga bukan tetapi jauh dari pusat kota. Hehe.
Sebagai ibu rumah tangga yang nyambi jadi guru WFH, entah digaji atau tidak untuk bulan-bulan berikutnya, aku harus banyak berhemat. Tapi kulihat anak-anak sudah belel bajunya. Sepertinya tekor di pakaian nih.
Tahan dulu deh keinginan makan mewah, daging ayam dan daging sapi jarang-jarang, dan akhirnya pilihanku jatuh pada telur, tempe, dan tahu. Gizi anak-anak yang sedang masa pertumbuhan harus terpenuhi.
Tak disangka, ternyata telur juga harganya fluktuatif, kadang harganya 21 ribu kadang 24 ribu per kilogram. Â Yah harus makan seadanya, yang penting ibadah lancar dan WFH harus tetap berjalan. PSBB diperpanjang 14 hari ke depan terhitung mulai hari ini.Â
Sehat raga dan sehat pikiran itu penting, dan satu lagi, sehat rohani harus dipenuhi dengan banyak bersyukur bahwa masih ada makanan yang masih bisa kita jumpai. Dengan begitu, umur panjang dan awet muda. Jangan lupa tersenyum, kawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H