Setelah menerima ilmu berusahalah untuk mengamalkannya. Untuk apa otaknya pintar, tetapi prakteknya zero. Satu hal penting adalah kita berubah dengan sikap kita, semua wanita yang sudah memakai hijab, mengaku beriman kepada Allah dan rasul-Nya, harus pandai menjaga akhlak karena wanita adalah kesan pertama agama kita.Â
Pikirkan bagaimana efeknya kalau kita berada tidak tepat di tempat yang tidak tepat. Besar sekali dampaknya. Tunjukkan sikap Islami, cara berbicara, dan pembawaan kita karena wanita Islam itu elegan, mahal, dan keren.
Sikap wanita yang histeris dan begitu ekspresif menunjukkan kekaguman pada seseorang harus dilakukan pada tempatnya, jangan sampai orang menganggap kita, apa bedanya sama saya. Kita tidak boleh sama (perilakunya) dengan orang yang belum belajar (Islam).
Kemudian wanita yang tampak anggun terbalut hijab dan gamis itu mengambil durian sebagai perumpamaan. Â Durian adalah buah yang paling memiliki sifat muslimah. Sebagai the king of Fruit, kamu suka atau tidak, durian tetaplah menjadi durian.
Durian itu satu-satunya buah yang tidak boleh naik pesawat dan masuk kamar hotel, padahal duren tidak salah apa-apa. Durian tetap menjadi durian yang yang harganya mahal, bangga dengan wangi dan  rasanya,  dengan segala sifat kedurianannya.Â
Kita tidak mungkin kalah dengan durian. Muslimah haruslah istiqomah, belajar, mengamalkan ilmunya, dan bangga dengan keislamannya. Hanya ingin menjadi hamba yang dicintai Allah dan mengamalkan syariat Islam.
Dewi yang sekarang adalah sosok pribadi yang anggun bagaikan kupu-kupu dengan sayapnya yang indah. Jauh dari kesan glamour seorang artis. Tawadhu dan tidak sombong. Semoga istiqomah, Dewi Sandra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H