Mohon tunggu...
Rosiana Febriyanti
Rosiana Febriyanti Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga dan guru

Senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbekal Niat dan Nekat, Ibu Ini Berhasil Mendirikan Sekolah

26 Januari 2020   09:37 Diperbarui: 26 Januari 2020   10:11 3410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang uang masuk sekolahnya hanya Rp 2.300.000 sudah berikut seragam dan tidak ada uang pendaftaran ulang.

Untuk mengukuhkan jati diri, beliau juga mengikuti lomba kepala sekolah. Berbekal pengalaman sebelumnya, beliau mempersiapkan dan mengawalnya sehingga berhasil meraih juara 1 Kepala Sekolah Berpretasi tahun 2009.

Sedari awal, niat beliau mendirikan sekolah bukan untuk mencari uang, melainkan untuk mencari keberkahanya saja, sekolah tetap berjalan lancar, dan anak-anak beliau juga bisa bersekolah dengan baik. Temannya mengatakan bahwa mendirikan lembaga pendidikan itu ladang ibadah dan diniatkan lillaahi taala.

Sekarang beliau sudah mulai mengestafetkan kepengurusan sekolah ke kedua putrinya. Kegiatannya sekarang sedang mengawal putra beliau dalam mengelola kafe.

Beliau mengelola sekolah swasta, KB -- TK dan SD Insan Kamil Bekasi yang mengembangkan budaya lokal. Permainan tradisional dan tarian tradisional. Kalau ada yang minta untuk hadir, insyaa Allah murid-muridnya siap.

Kemudian, beliau melanjutkan ceritanya. Guru-gurunya orang luar daerah semua, dari Medan sampai Papua. "Anak saya karena mereka operator sekolah juga. Kalau ngegaji ga ada yang mau digaji kecil. kasihan. Kalau dibilang gaji, lebih kecil gaji anak saya dibanding guru guru," ujarnya.

Kemampuan beliau dalam aritmatika berawal dari pengalaman SD-nya memang suka berhitung dan mengotak-atik angkanya. Kalau menulis bukunya diperoleh dari melihat buku aritmatika yang sudah ada, memakai kawan kecil, besar dan keluarga, jadi ada tingkatannya.

Bukunya laku karena mengadakan pelatihan buat gurunya dan guru tersebut boleh mengajarkan ke muridnya dengan membayar biaya kursus atau les.

Sekarang beliau sering mengadakan pelatihan buku bahan ajar, malah diajari langsung oleh pihak penerbitnya, Penerbit Andi yang telah memfasilitasinya. Sudah berjalan ke Solo, Yogya dan Solok.

Kalau menulis buku TK, beliau melihat apa yg dibutuhkan buat TK itu, mulai dari menarik garis, menggambar, mengenal angka, huruf, membaca dan berhitung, tetapi disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapannya. Hal itu dilakukan agar sesuai dengan lingkungan setempat.

Awalnya, mencari guru dengan pasang iklan di koran. Kebetulan dulu, kebanyakan guru guru tersebut masih lajang sehingga bisa tinggal di rumah beliau yang berada di sebelah sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun