Teman, ini adalah beberapa dialog suami-istri yang baru sebulan menikah. Insya Allah, pikiran kita akan terbuka, yang tadinya membenci aturan Allah menjadi mencintai segala yang telah digariskan oleh-Nya.
Istri : Sayang, di toko A ada bros lucu-lucu deh, boleh gak kalau aku belinya banyak, abis murah banget harganya cuma sepuluh ribu.
Suami : Boleh aja, Sayang. Cuma... aku takut kamu jadi cinta dunia.
Â
Pada kesepatan lain.
Istri : Sayang, aku abis beli baju, kamu juga aku beliin kok. Nanti kita pakai ya.
Suami : Ingat, setiap kita beli satu baju baru maka kita juga harus mengeluarkan satu baju kita yang ada di lemari untuk disedekahkan.Intinya, kalau lemari baju kita sudah sesak berarti ada baju yang harus kita sedekahkan untuk orang lain.
Â
Pada hari yang lain.
Istri : Sayang, aku abis menjahitkan dua pasang pakaian sarimbit (kembar) untuk kita. Lumayan kan kalau ada undangan pernikahan, baju kita gak itu-itu terus.
Suami : (meneteskan air mata) Sayang, aku tidak tahu bagaimana nanti aku akan mempertanggungjawabkan setiap lembar pakaian itu saat ditanya dalam kubur.
Nah, alangkah indahnya jika rumah tangga dibangun dengan orientasi akhirat. Istri bisa saja stres karena belum paham, tapi seiiring berjalannya waktu dengan kesabaran sang suami, Insya Allah, istrilah yang akan menjadi tongkat untuk meneguhkan kaki suami di jalan yang penuh bebatuan terjal, mendaki, dan panjang ini. Sebaik-baik perhiasan di dunia adalah istri yang sholehah.
Bogor, 9 Oktober 2015
Rosiana Febriyanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H