Mohon tunggu...
robertus rinti
robertus rinti Mohon Tunggu... -

nama;robertus rinti hobby: bernyanyi cita-cita: go internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Media Massa Adalah Salah Satu Alat Batu Loncatan bagi Partai Politik

26 Oktober 2013   09:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:01 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

belakangan ini banyak sekali perubahan-perubahan di dunia perpolitikan diindonesia, salah satunya ialah bentuk strategi para partai politik dalam mempromosikan partainya dengan adanya bantuan media massa, dengan adanya media massa baik audio visual maupun visual kerap kita jumpai berbagai bentuk promosi-promosi partai politik dengan mengangkat tema yang beranekaragam dari mengangkat tema kepemerintahan, ekonomi rakyat, sumber daya manusia sampai sumber daya alam.

Media masa sangatlah berperan bagi perjalanan partai politik baik di Indonesia dan Negara-negara lain yang dapat secara update menginformasikan berita sekilas dan seputar dunia perpolitikan, sering kita dengar dan jumpai contoh berita media massa dalam dunia politik seperti, anggota partai tersandung kasus korupsi, pejabat hidung belang, sampai-sampai pejabat menjual saham milik Negara, sehingga partai lainnya dapat menjatuhkan partai-partai yang telah terjerat hukum dan menjadikannya sebagai bahan penarik perhatian rakyat. Nah, ini yang menjadi permasalahannya, media massa belum tentu memberikan informasi secara actual mesikipun update, media massa yang menginformasikan berita yang belum tahu kebenarannya(gossip) dapat memberipandangan buruk bagi banyak pendengar maupun pembaca, makanya kerap terjadi peristiwa yang salah yang dibenarkan dan yang benar yang disalahkan.

Menurut pandangan saya media massa dan partai politik di dunia moderenisasi seperti saat ini saling membutuhkan. Partai mempergunakan media massa sebagai alat penarik perhatian rakyat dan media massa menggunakan partai politik sebagai alat agar di minati konsumen yang saling memiliki sisi negative dan positifnya, terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun