Mohon tunggu...
RIZKA PERMATA SARI Putri Reni
RIZKA PERMATA SARI Putri Reni Mohon Tunggu... -

Saya adalah anak pertama dari ibu bernama DAHRENI, menamatkan pendidikan di SD N 2 yukum jaya, SMPN 2 terbanggi besar, SMAN 1 BINTANG Martapura dan melanjutkan strata 1 di FKIP jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di Universitas SRIWIJAYA.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengembalikan Kurikulum 2013 ke KTSP Adalah Sebuah Kemunduran

15 Desember 2014   08:14 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:17 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

2.Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan ssosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3.Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusaiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4.Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah kailmuan

Konsep Kurtilas ini hampir mendekati sempurna. Hanya butuh evaluasi, dan revisi sedikt saja mungkin ia bisa menjadi sempurna. Bukan dengan mengahapuskannya. Guru-guru juga tidak bisa menolak kurtilas dengan alasan “ribet” sistem penilaian dan ribet bikin RPP. Karena seorang guru itu dituntut untuk cerdas. Kecuali, jika menjadi guru dengan menyogok ratusan juta, wajar jika sebagian guru mengatakan kurtilas ini menyusahkan.

Melihat Konsep kurikulum 2013 yang hampir sempurna dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia ini, atas nama pribadi,saya menyayangkan keputusan anies baswedan untuk menghentikan kuriulum 2013. Saat ini, pelajar, guru, orang tua hanya butuh penyesuaian, pelatihan yang matang serata peninjauan kembali kepada materi pelajaran dalam buku teks dan pelengkapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran yang merata ke seluruh sekolah untuk benar-benar siap pada tahun-tahun berikutnya.

Jangan coba-coba mengakali anggran pendidikan sebesar 20% dari APBN untuk berpindah ke kantong pribadi barang satu rupiah pun dengan mempermainkan alasan perubahan kurikulum yang menuntut mencetak buku baru, sosialisasi, persiapan untuk mencuri-curi anggran itu.

Tolong berhenti mempolitisasi pendidikan, jangan terus-terusan membuat kami sebgai kelinci percobaan.

lanjutk an kurikulum 2013.

JAYALAH PENDIDIKAN INDONESIA !!!

(Rps)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun