Mohon tunggu...
Agus Prayitno
Agus Prayitno Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Tiada hari tanpa kawan Baru

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Its Woke Wae Lah

11 November 2014   17:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:05 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, dampak dari pengumuman bahwa BBM bersubsidi akan naik spontan menimbulkan kepanikan , kegelisahan, keresahan pada sebagian masyarakat ..
harga harga kebutuhan pokok melambung tinggi .ongkos transportasi juga naik ..tentunya juga membikin pusing bagi pekerja - pekerja yang menggunakan sarana transportasi ke tempat kerja dengan gaji yang pas pas an apalagi yang gak kerja ..sulit untuk di jabarkan

sementara melihat tayangan perdebatan di televisi sama sekali tidak mengurangi resah yang terjadi.ada mantan menteri perekonomian mengatakan lebih baik memilih opsi menurunkan oktan BBM yang beredar di masyarakat di bandingkan menaikkan harga BBM
timbul pertanyaan jika oktan BBM di turunkan atau dilakukan blending maka juga akan mengakibatkan mesin kendaraan cepat rusak ..iyaa doong

banyak para pakar , orang ahli yang berbicara di televisi hanya membikin mumet saja ..
berbicara bla..bla..bla membikin asumsi asumsi yang sulit di cerna bahasanya oleh masyarakat bawah ..

belum lagi ada berita tentang 3 kartu sakti yang sudah di luncurkan ..kartu sehat kartu pintar kartu sejahtera yang landasan hukumnya juga masih dalam perdebatan para ahli tata negara ahli politik dan lain lain ,jangankan 3 kartu sakti ..program BPJS dan JKN yang merupakan program baik dari Pemerintah sebelumnya saja belum bisa di akses merata di masyarakat karena pemutakhiran database yang belum mendukung.

ada lagi berita tentang wakil rakyat yang tidur waktu sidang paripurna tambah bikin cenut cenut kepala rakyat .yaa iya lah..walau sudah di klarifikasi oleh yang bersangkutan bahwa itu bukan tidur tapi leyeh - leyeh tetap aja itu bikin ngakak orang yang mendengar klarifikasi tersebut

meski hidup ini hanyalah senda gurau ,tetapi janganlah rakyat di gunakan sebagai bahan gurauan..
ada sedikit cerita waktu naik angkot ..suueepii..penumpangnya hanya 2 orang saja saya sempat nanya pak sopir yg sudah menekuni pekerjaannya lebih dari 20 tahun , pak kalau BBM naik gimana ? beliau menjawab ,,waah saya sudah gak tahu lagi gimana kelanjutannya yaah mungkin berhenti jadi sopir angkot ..

sedikit cerita tersebut membuat saya berfikir , bahwa untuk membuat sebuah kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak agar pembuat kebijakan di negeri ini memperhatikan, mendengarkan , mengamati, merasakan apa yang ada di masyarakat bawah

untuk anggota DPR yg tidur saat sidang soal rakyat semoga tidak mengulangi lagi hal tersebut .kalau masih di ulangi masyarakat bawah juga tidak bisa berbuat apa apa juga mungkin hanya bisa bilang ..its woke wae laah ...aku rapopo

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun