Mohon tunggu...
Ridha Muslimah
Ridha Muslimah Mohon Tunggu... -

Pendidik, mengajar di SMP Swasta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahlawan Devisa

5 Mei 2014   16:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dua bulan lalu…

Kubuka jendela dunia maya

Sebuah tragedi terlintas kubaca

Kisah tentang dunia nyata

Yang membuatku terpana

Meluap berjuta tanya

Kubuka tirai tiap jendela

Terpampang jelas segala duka

Tentang derita pahlawan devisa

Dari yang tersiksa meninggalkan luka

Sampai yang pulang meninggalkan nama

Lalu…mataku terbelalak tak percaya:

“Ratusan TKI berbulan-bulan terlunta

Di kolong jembatan di kota sebuah negara kaya”

Sebulan berlalu…

Kubuka layar kaca

Menyaksikan berita dunia berbagai negara

Lagi-lagi mataku terbelalak tak percaya:

“Ratusan TKI berbulan-bulan terlunta

Di kolong jembatan di kota sebuah negara kaya”

Tiga bulan berlalu…

Masih di layar kaca

Yang kuanggap memalukan di mata dunia

Mataku makin terbelalak tak percaya:

“Ratusan TKI berbulan-bulan terlunta

Di kolong jembatan di kota sebuah negara kaya”

Sungguh ironi…

Tak habis kumengerti

Mengapa terulang peristiwa yang sama

Berbulan-bulan dengan kisah yang sama

Saling lempar tanggung jawab menanganinya

Lalu…

Saat beritanya menghebohkan dunia

Saat hujatan dunia menggaung menggema

Mengapa baru tanggap grasa-grusu

Baru bergerak dan pura-pura baru tahu?

Duhai…

Bukankah setiap jiwalayak dilayani

Dan berhak dilindungi

Apalagi telah berjasa…

Mengalirkan dana buat bangsa

Bahkan buat para elitnya?

Lalu mengapa saat mereka terhina… terluka

Terdampar…terkapar

Jatuh…terbunuh…

Dianiaya…tak berdaya…

Tiada segera…tiada sekuat tenaga

Membela hak-hak mereka?

Mereka Pahlawan Devisa!

Berhak untuk mendapatkan penghargaan tinggi

Dan diangkat harkat martabatnya

Berhak dijunjung jasa-jasanya

Dan dibela kemanusiaannya

Tanpa perlu ada permohonan keluarga mereka,

Desakan, permohonan, dan demonstrasi massa

“Tolong bela pahlawan devisa!”

“Mohon lindungi hak mereka!”

“Bebaskan mereka dari siksa!”

“Jangan terlantarkanjasa mereka!”

Sebab kewajiban negara dan bangsa

Menangani dan mengurus mereka

Menghargai jasa-jasa mereka

Dan menghormati hak asasinya

Pun kepedulian seluruh insan nusantara

Aku bernapas lega…

Dan bersyukur pada-Nya

Saat kubaca berita:

“Ratusan TKI pulang ke tanah airnya tanpa biaya

Oleh negara”

Satu langkah nyata dan bijak terlewat sudah

Walau mestinya tak lebih dari dua belas purnama

Untuk segera menangani nestapa mereka

Terlunta-lunta dalam ketidakpastian

Dalam buram-kelamnya harapan

Namun…

Beribu kaki TKI tapaknya masih di negara orang

Melepaskan kemelaratan di negeri sendiri

Mencari keberuntungan di negeri seberang

Meraih materi wujudkan harapan dan mimpi

Membahagiakan keluarga terpenuhi kebutuhannya

Entah berujung untung atau buntung

Entah bertepi bahagia atau derita

Entah berakhir indah atau terpasung

Entah bersuasenang atau tersiksa

Apapun yang terjadi…

Negara wajib melindungi hak-hak mereka!

Menangani dengan segera!

Ridha, Tangsel,2011

(Selamat Hari Buruh Se-dunia, 1 Mei)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun