Mohon tunggu...
Rickson M.p. Edowai
Rickson M.p. Edowai Mohon Tunggu... -

REVOLUSI YESS

Selanjutnya

Tutup

Money

UP4B dan Koridor Investasi Ekonomi di Bumi Cendrawasih

21 April 2012   07:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:19 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Rickson M.P.Edowai

R

ancangan Program Unit Percepatan Pembangunan untuk Papua dan Papua Barat(UP4B) oleh Pemerintah pusat untuk Bumi Papua tidak sesuai dengan sasaran pembangunandan investasi koridor ekonomi.

Sasaran Pembangunan yang hendak dicapai oleh pemerintah lewat berbagai program pembangunan adalah pemerataan pembangunan dan pengembangan industri di seluruh kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur, sesuai dengan potensi daerah. Pemerataan pembangunan akan sulit di capai apabila investasi koridor ekonomi bermain di seputar Pulau Jawa saja. Daerah-daerah luar pulau jawa akan mengalami ketimpangan seperti yang dialami oleh akar rumput yang mendiami Bumi Cendrawasih.

Sekarang, konsentrasi pemerintah pusat untuk melakukan berbagai program percepatan dalam hal pembangunan. Seperti, Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk Sulawesi Selatan, Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat (UP4B), dll.

Saya sepakat bahwa semua permasalahan harus diselesaikan secara cepat dan memang perlu ada percepatan dalam hal pembangunan, namun saya yakin bahwa pembangunan membutuhkansebuah proses yang tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Sekalipun ada percepatan dalam hal pembangunan tetap akan mengalami ketimpangan karena ketidakmerataan pembangunan sudah berlangsung puluhan tahun, dan itu dipusatkan di pulau Jawa.

Menyimak kondisi Real di Papua dan beberapa pulau lain di Luar Pulau Jawa, sangat jauh beda jika dibandingkan denganPulau Jawa. Contoh kecil, dalam hal industri, koridor investasi berpusat di JABODETABEK, atau dalam hal infrastuktur (transportasi),di pulau Jawa kita bisa lewat Travel, Bus, Kereta, Kapal Laut, Pesawat, ataupun Kendaraan pribadi lainnya untuk Keliling Pulau Jawa. Bandingkan dengan Pulau-Pulau lain, khususnya Papua dan Papua Barat ??? sangat jauh perbedaannya.

Keterbatasan sarana seperti infrastruktur transportasi menjadi penghalang utama operasi dan investasi di bumi Cendrawasi. Dengan kata lain, Implementasi Program Unit Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat yang kini sedang disosialisasikan di bumi Cendrawasih akan terhambat. Hal ini memperkuat alasan kenapa investor tidak berniat masuk di bumi Cendrawasih. Artinya, Se-brilian apapun program buatan pemerintah pusat untuk bumi Cendrawasih, Papua akan tetap ketinggalan dan atau terhalang untuk mengimbangi perkembangan zaman yang kini sudah masuk pada era industrialisasi.

Saya berpandangan bahwa semakin kuat konektivitas regional, nasional dan internasional akan semakin mempermudah konektivitas antarkoridor ekonomi yang bakal menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dengan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah ter-belakang. Yang terjadi di Papua sangat berbeda dengan konsep ini. Ibarat Papua sedang dibangun dari ‘nol’, misalnya infrastruktur jalan, sekarang baru mau mulai dibangun yang nota benehnya banyak daerah yang terisolasi sampai sekarang. Yang menjadi pertanyaan bagi saya, kapan perekonomian akan bertumbuh ??? Mampukah Akar rumput Bumi Cendrawasih mengejar ketertinggalannya??? Hanya mujizatlah yang bisa menjawab, bukan UP4B buatan Pemerintah pusat.

Akhir kata, saya sebagai Intelektual muda melihat bahwa pemerintah pusat telah gagal dalamhal melakukan tanggungjawabnyasebagai penggerak utama ekonomi  untuk melakukanpemerataan dalam hal pembangunan yang tidak bisa dilunasi dengan Program UP4B, sudah terlambat. Hanya mujizat dan rakyat Papua sendirilah  yang bisa menjawab polemik di Bumi Cendrawasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun