Mohon tunggu...
Ria Jumriati
Ria Jumriati Mohon Tunggu... -

Ibu dari Fahreza Helaputra Pratomo & Rivaldo Putra Aditya, wanita karir yang selalu memiliki ruang dan waktu untuk menulis.\r\n\r\nwww.riajumriati.blogspot.com\r\nwww.riajumriati.multiply.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sinopsis & Review – Book #2 Fifty Shades of Draker

18 Juli 2012   05:06 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:50 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

REVIEW :

Tak beda dengan buku pertama dari Trilogy "Fifty Shades" - Durasi cerita yang yang pendek, kronologis yang singkat dan racikan sastra yang terlalu standard - Tak ada yang istimewa dari buku ini. Namun mata dan imaginasi pembaca akan terus terperangkap pada setiap bab bahkan paragraph yang terus menerus mengurai adegan seks antara Ana dan Christian. Seks di lift, meja billiard, piano, mobil, tempat parkir, kamar tidur Christian saat remaja dan tentunya "Red Room of Pain". Apapun yang berhubungan dengan percintaan apalagi seks yang terurai detail di setiap bab, pasti akan memiliki daya jual yang sangat tinggi. Hal itu lah yang tejadi pada buku ini. Begitu banyak versi 'bercinta" yang di ajarkan Christian sang Sexperties pada Anastasia, gadis lugu yang sampai usianya menginjak 22 tahun ternyata masih perawan. Christian mengajari hal-hal dasar tentang seks hingga tingkat advance yang tak pernah di sangka tubuh dan emosi Ana, ternyata ia bisa lebur dengan semua benda-benda aneh di "Playroom" milik kekasihnya.

Cinta - Kembali menjadi alasan yang sangat kuat, mengapa Ana mau melakukan semua itu. Mencintai seseorang dengan latar belakang kehidupan masa kecil dan remaja yang kelam, menuntut konskewensi luar biasa tinggi dan tak biasa. Dan Ana bisa melewati banyak ujian saat ia semakin dalam mengenal kehidupan calon suaminya.

Sekali lagi banyaknya uraian adegan seks membara yang terjabar di buku ini, seolah menghipnotis pembaca untuk mengabaikan hal - hal tak masuk akal dari cerita ini. Misalnya : Saat Ana dan Christian di buntuti Leila - "Ex Sub" Christian yang sedikit sakit jiwa dan lemah secara fisik. Bagaimana Leila bisa masuk dengan mudahnya ke Escala - Apartemen Christian yang super megah, dengan system keamanan canggih, apalagi ditambah ada Taylor dan Ryan bodyguard mereka. Lalu bagaimana pula Leila sampai bisa masuk ke kamar tidur Christian. Tidak masuk akal !. Tak habis sampai di situ. Bagaimana Leila dengan gampangnya menerobos apartemen Kate. Bukankah kunci apartement tersebut hanya di pegang oleh Ana, yang rencananya hari itu akan di serahkan pada Ethan - Kakak Kate. Leila kan bukan Vampire ?. Lalu tentang adegan seks, yang sepertinya bisa di lakukan Ana dan Christian dimanapun dan kapanpun. Setiap mulai mencapai orgasme, selalu saja ada condom tersedia di mana pun. Apakah Christian sang Billioner dengan banyak assisten di kehidupannya - selalu membawa bawa kondom kemana pun ? Atau salah satu job description Mrs. Jones - Pembantu rumah tangga Christian adalah "Don't forget to put Condoms everywhere in entire rooms, including in the elevator !"

Tapi saya tetap kagum dengan E.L James. Ia memiliki keberanian menulis cerita dengan menguraikan bagian-bagian intim tubuh Ana dan Christian. Proses orgasme demi orgasme, alat alat seks dan menggambarkan keadaan di ruang "Playroom" Christian yang mampu menghipnotis imajinasi pembaca begitu kuat. Semua di sebutkan secara detail, berkali kali dan tanpa ragu. Dan terbukti, buku ini telah menjadi perbincangan hangat di hampir semua media online. Di twitter, jika kita search hastag #FiftyShadesOfGrey, timelinenya berjalan dalam hitungan detik !.

Wanita 40 th yang seumur hidupnya belum pernah menulis ini, ternyata mampu memberi roh pada ketiga bukunya. Entah ia melakukan analisa tersendiri tentang kehidupan seks menyimpang. Atau mungkin E.L James secara pribadi memiliki pengalaman advance tentang seks. Toh, pada akhirnya, ia mampu menciptakan novel trilogy dengan kelasnya tersendiri dan menjadi New York Times Bestseller.

Once again ! If  you hate steamy romance, don't ever dare to read it. And this book only for "Mature Audience" - above thirty years of age :-)

- Ria Jumriati-  Also writer who will never inspire to write a kind book like these  (low sex experiences, not interesting to search it)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun