Mohon tunggu...
Ria Jumriati
Ria Jumriati Mohon Tunggu... -

Ibu dari Fahreza Helaputra Pratomo & Rivaldo Putra Aditya, wanita karir yang selalu memiliki ruang dan waktu untuk menulis.\r\n\r\nwww.riajumriati.blogspot.com\r\nwww.riajumriati.multiply.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Review & Synopsis - Book One "FIFTY SHADES OF GREY"

2 Juni 2012   08:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:29 2360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan Anastasia Rose Steele – Mahasiswa sastra dan pekerja paruh waktu di Toko serba ada Clayton, berubah jungkir balik fisik dan mental, saat tanpa di rencanakan Ia bertemu pengusaha muda yang tampan, penuh kharisma dan kaya raya bernama Christian Grey. Pada satu kesempatan, menggantikan Kate – Sahabat satu apartemennya yang kebetulan mendadak sakit disaat harus mewawancarai Mr. Grey, untuk satu kolom di majalah bulanan universitas mereka.

Ana yang selama ini begitu sulit jatuh cinta, merasakan getaran yang hebat di sekujur tubuhnya, saat pertama mata abu abu Mr Grey menghantam jam biologisnya. Setelah wawancara singkat itu, Ana terus terobsesi oleh kharisma sensual milik Christian Grey. Tapi Ana mencoba melupakan semuanya dan kembali tenggelam dalam kesibukannya sebagai pekerja paruh waktu dan pelajar yang tekun. Sampai suatu hari, Christian Grey muncul di toko Clayton, menemui Ana untuk membeli sesuatu di toko tersebut. Hasrat Ana kembali berbuncah, terlebih tanpa di duga Chirstian mengajaknya untuk minum kopi bersamanya.

Hubunganpun berlanjut, dari mulai ciuman di lift hingga Ana perlahan menyadari dirinya telah terperangkap pada kuatnya daya pikat Chirstian Grey - Erotis, sensual, lembut, perhatian, super dominant sekaligus menyakitkan !. Selama tiga minggu, Ana membiarkan hasrat, libido, gairah dan pengalaman seksual nya berjibaku bersama Chirstian, sekaligus menjadi pria pertama yang di percaya Ana untuk merengut keperawanannya.

Ana menyadari, menyetujui dan menikmati semua permainan seksual penuh gairah dan menyimpang, yang secara perlahan dan sensasional di perkenalkan Chirstian. Terbius oleh ketampanan, kelembutan dan perhatiannya, perlahan Ana menemukan sisi erotis dalam dirinya, yang bisa mengimbangi se aneh apapun Chirstian memperlakukannya. Ana bahkan berani melihat beberapa “Sex stuff” di kamar pribadi Christian yang di sebutnya “Red Room Pain”. Flogger, Cambuk, Rantai dan banyak permainan sex lainnya di perlihatkan Christian pada Ana, tanpa ada rasa takut sedikitpun di benaknya. Meski Chirstian selalu mengingatkan Ana untuk pergi atau bahkan lari jika ia merasa tak nyaman atau takut. Tapi Ana menikmatinya, bahkan menantang Chirstian untuk mencoba diri nya ! “There’s no line between Love and Lush” – Ana bahkan tak lagi mengenali apa yang ia rasakan. Akankah ada cinta bersama Chirstian – A Man with Fifity Shades, The only Man I love and slept with, but full of pain, pleasure, reward and punishment ?. Ana bahkan bisa menerima hukuman seperti di pukul atau di cambuk jika ia melakukan hal-hal kecil yang tak di setujui Chirstian. Bahkan pria itu masih menyimpan hukuman terberat yang belum pernah di cobanya pada Ana.

Dalam kelimbungannya, ia mengunjungi Ibunya yang tinggal di Georgia. Ia melihat perubahan psikis begitu besar pada putri semata wayangnya. Sebagai Ibu kandung Ana yang telah memberinya 2 ayah tiri. Carla menasehati Ana bahwa ia masih sangat muda, berbakat, cantik dan berhak untuk mendapatkan yang terbaik .
“You know what they said.. You have to kiss a lot of frogs before you find your prince, Follow your heart darling. Relax and enjoy, You’re so young, you have so much to experience, just let it happened…You deserve the best for everything…

Sekembalinya dari Georgia. Ana bertekad untuk membuktikan seberat apa hukuman yang sering dilontarkan Chirstian jika ia melakukan hal – hal kecil, seperti menggigit bibir, mengerlingkan mata, sekedar pergi bersama Jose – teman kuliah yang sudah dianggap saudaranya sendiri, tapi sangat membuat Christian cemburu.

Ana menantang Chirstian, jika ia sanggup menerima sakitnya hukuman terberat tersebut, maka Ia di perbolehkan ‘menyentuh’ Chirstian dalam segala bentuk hubungan seksual yang begitu dominant, satu arah dimana kendali sepenuhnya ada ditangan Christian. Meski Chirstian tak menyetujuinya, karena ia sendiri sangat takut kehilangan Ana. Kehadiran gadis itu, telah membuka tirai di kehidupannya yang gelap – “I’ve come alive, since I met you….You are everything I want you to be…” – Kalimat itu tak pernah di sebutkan Christian sepanjang perjalanan kehidupan seksnya dengan lima belas wanita di “Room Red Pain”. Tapi dengan Ana, ia menemukan setitik kenormalan yang kerap tenggelam oleh gelap dan buruknya kehidupan masa kecil dan remajanya. Tapi Ana mencintai Chirstian, ia ingin memiliki kehidupan normal bersama pria yang di cintainya. Jika tubuh dan jiwanya tak bisa sepenuhnya berselaras dengan ketidak normalan Chirstian. Ana tak melihat masa depan apapun di hubungan meraka. Maka, hukuman paling berat yang sekiranya akan Chirstian lakukan padanya, di tantang Ana untuk di coba….

“Show me how much it can hurt…Punish me. I want to know how bad it can get”

Meski Christian tak ingin melakukannya, tapi kekuatan gelap dalam dirinya begitu besar mendorong sensasi dan erotica yang kerap mengalahkan sisi emosional manusianya. Ia ingin Ana lari darinya, tapi di sisi lain Ia juga ingin menikmati kenikmatan menyimpang bersama gadis yang hampir melumpuhkan emosinya.

Ana pun terjerembab tak berdaya dalam 6 pukulan cemeti dari tangan Christian, seketika meluluh lantak kan tubuh dan emosinya. “What was I thingking ? Why did I let him do that to me ? I wanted the dark, to explore how bad it could be…But it’s too dark for me. I cannot do this… Ternyata sisi gelap Christian Grey terlalu pekat untuk kehidupan Ana sebagai gadis dengan perjalanan hidup yang selalu berada pada garis normal.

Di buku Ke-Satu dari Trilogy FIFTY SHADE OF GREY – Akhirnya Ana memutuskan untuk keluar dari kehidupan Chirstian Grey – Pria yang telah memperkenalkannya kehidupan jet set kelas atas, memberinya hadiah Mac book generasi terbaru hingga mobil mewah Audi A3. Dan tentunya, pengalaman seksual yang tak pernah terpikir olehnya bahwa ‘dunia gelap’ itu ternyata ada dan pernah menjadi bagian dari hidupnya bersama pria itu. Ana mengembalikan semua benda yang pernah di berikan Christian, kecuali hatinya…bersarang dan telah terperangkap begitu kuat pada sangkar kelam milik Christian Grey !

Akan kah ada jalan bagi Ana untuk kembali pada Christian ? Buku Kedua “FIFTY SHADE OF DRAKER dan Ketiga - FIFTY SHADE OF FREED, masih dalam proses pencernaan di mata dan imajinasi saya. Next, I’ll write a synopsis and review of those !

REVIEW :

Novel ini begitu detail dan berani menuliskan segala bentuk hubungan seksual ‘menyimpang’ yang di lakukan Christian Grey terhadap Ana. Mengexplore tanpa ragu erangan sensual dari keduanya dalam bentuk tulisan yang erotis. Penulis berani menambrak semua rambu rambu moral, dengan banyaknya adegan seks yang di kupas secara transparan dan jelas di hampir setiap bab di novel ini. Tak heran, di Amerika meski penjualannya laku keras,novel ini masuk category “Erotic Novel” bahkan “”Mommy Porn”. Dan dalam waktu dekat ini, Trilogy dari Novel Fifty Shade of Greyakan segera di filmkan. Dari website The Hollywood Gosip. Rating tertinggi untuk pemeran Christian Grey di pegang oleh Ian Somerhalder pemeran antagonis vampire di serial Vampire Diaries. Sedangkan Kristen Stewart, mega bintangsegquel Twilight Saga – menempati presentasi 80% sebagai pemeran Anastasia. Sesuai dengan apa yang tergambar di imajinasinya saya. Dari penampilan fisik, character dan gesture. Ian Somerhalder dan Kristen Stewart adalah blue print paling cocok untuk dua karakter utama di novel tersebut.

Tak perlu merasa kotor apalagi berdosa membaca novel super erotis ini. Tergantung dari sisi mana kita menilai. Setiap penulis pasti punya misi dan tujuan tersendiri untuk setiap lembar kertas yang di tulisnya. Novel ini mungkin menggambarkan, bahwa setiap orang punya sisi erotisme tersendiri, yang bisa saja meluap tanpa di sadari oleh si pemilik tubuh, tergantung sebesar apa trigger sensualitas itu mempengaruhi tubuh dan jiwa seseorang. Entah itu atas nama cinta atau sekedar nafsu…..Well, just like I wrote on top paragraph “There’s no line between love and lush”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun