Setiap siswa memiliki keunikan, karakteristik dan pembawaan masing-masing. Seorang pendidik harus bijak menyikapi. belum lagi persoalan-persoalan yang dialami siswa di rumah, lingkungan dan masyarakat.
Anak didik bukan cek kosong yang bebas diisi semaunya. Mereka sudah terinput dengan berbagai hal. Apa yang menjadi tugas guru?
Ada tiga hal yang perlu dipahami oleh seorang pendidik dalam menghadapi  keunikan siswa, yaitu:
1) Tugas guru menstimulus bukan mendoktrin
Guru yang bijak adalah yang bisa memantik kreatifitas anak. Menstimulus kemampuan yang terpendam dalam diri, bukan memaksa menguasai hal-hal yang mereka tidak minat. Mengapa ada siswa yang malas, tiduran saat di kelas? Selain faktor guru, kemungkinan karena minat mereka kurang diperhatikan. Mengapa memaksakan sesuatu yang tidak disukai?
Begitu juga orang tua, jangan resa ketika anak belum menguasai salah satu bidang pelajaran, namun unggul di yang lain. Jangan gusar berlebihan. Tugas orang tua memotivasi terus semangat belajar.
2) Jangan membandingkan dengan yang lain
Siapapun siswa atau anak, akan merasa sakit hati jika para guru atau orang tua membandingkan dengan temannya atau orang lain. Anak justru akan merasa bangga jika kemampuannya yang "terbatas" diapresiasi. Maka orangtua dan guru jangan pelit pujian. Ungkapkan kalimat positif untuk memberi energi. Jangan lihat besar kecilnya. Mulai hari ini STOP membandingkan. Biarlah anak-anak kita menjadi dirinya sendiri, karena tantangan yang akan mereka hadapi pasti berbeda setiap individu.
3)Â Jangan mudah menyalahkan
Tindakan selalu menyalahkan orang lain, khususnya siswa adalah tindakankerdil. Saya, Anda dan semua orang pasti tidak mau menjadi "kambing hitam", maka hati-hati dengan tuduhan dan suka menyalahkan. Andaikan siswa atau anak kita melakukan sesuatu yang kurang terpuji, makaingatkan dengancara yang benar, baik momentum, bahasa dan strategi. Ingat mereka memiliki "rasa" yang harus dijaga.
Menahan diri dan meminta keterangan adalah cara bijaksana agar setiap masalah yang datang tidak menjadi besar.
Semoga kita menjadi orangtua dan pendidik yang terhormat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H