Mohon tunggu...
Peri Irawan
Peri Irawan Mohon Tunggu... -

vespa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

1x1 Jangan Menipu

13 April 2011   15:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:50 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bicara jujur, walaupun menyakitkan, akan lebih indah daripada menipu. Tapi jika ngomongnya setelah jauh melangkah, tetap saja sama. Sama-sama dengan penipu. Kalau diperhatikan, setiap keluarga ingin anaknya mendapatkan apapun yang terbaik. Pendidikan, pergaulan, pekerjaan, bahkan kalo perlu dan ada duitnya, dicarikan yang termahal. Ada keluarga yang super sibuk dan berkecukupan, dari kecil, anak-anaknya pasti disekolahkan pada institusi terbaik. Kalau perlu, guru privat pun dipanggil ke rumahnya untuk memberikan pelajaran tambahan. Namun, dibalik itu sering terlihat secara gamblang bahwa 1x1 pun bisa menghasilkan. Entah itu dari keringat cuap-cuap atau sekadar jaga anak orang kaya. Tak jarang, anak dijejali pernyataan yang kurang atau bahkan tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, untuk menakuti anak sering dikaitkan dengan sosok hantu. Padahal, guru, orangtua, pengasuhnya pun belum pernah tau sosok yang sering ditakuti anak itu. Lho, koq malah ngelantur gini. Intinya, usahakan jangan menipu sekalipun itu menyakitkan, penanaman kebiasaan jujur di usia dini akan lebih bagus. See you

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun